Survei Median: 63,8 Persen Publik Ingin Presiden Baru

Senin, 02 Oktober 2017 | 14:30 WIB
Survei Median: 63,8 Persen Publik Ingin Presiden Baru
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mempresentasikan hasil survei “Pilpres 2019: Jokowi Vs Prabowo atau ada figur alternatif?” di rumah makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017). [Suara.com/Dwi Bowo Rahardjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga survei Median Survei Nasional (Median), mengklaim elektabilitas Presiden Joko Widodo masih paling tertinggi menjelang Pilpres 2019.

Hal tersebut didasarkan pada survei Median bertema “Pilpres 2019: Jokowi Vs Prabowo atau ada figur alternatif?”

"Persentase elektabilitas Jokowi tertinggi, yakni 36,2 persen. Sedangkan pada posisi kedua, Prabowo dengan 23,2 persen, dan ketiga SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) 8,4 persen," ujar Direktur Eksekutif Median Rico Marbun di rumah makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).

Baca Juga: Polisi: Silakan Kalau Jonru Ingin Ajukan Praperadilan

Selain ketiga tokoh tersebut, pada posisi keempat dalam survei ini muncul nama Anies Baswedan, Gubernur Jakarta terpilih periode 2017-2022. Persentase elektablitas Anies mencapai 4,4 persen.

Sementara pada posisi kelima terdapat nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dengan persentase elektabilitas sebesar 2,8 persen.

Selanjutnya, tokoh-tokoh yang disurvei Median adalah sebagai berikut: Jusuf Kalla 2,6 persen; Hari Tanoesoedibjo 1,5 persen; Abu Rizal Bakrie 1,3 persen; dan, Ridwan Kamil 1,2 persen.

Meski persentase elektabilitas Jokowi teratas, Rico mengatakan 63 persen publik menginginkan presiden baru pada Pilpres 2019.

“Hal ini sesuai dengan pertanyaan yang kami berikan ke responden, yakni ‘jika pemilih presiden dilakukan saat ini, siapakah yang anda pilih menjadi presiden RI?. Hasilnya, perolehan suara Jokowi di bawah 50 persen. Artinya unggul tapi tak dominan," kata Rico.

Baca Juga: Prabowo Kapok Gaul dengan Elite Jakarta: Senyumnya Palsu!

Menurut Rico, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan perolehan suara Jokowi dalam simulasi surveinya di bawah 50 persen.

“Faktor yang memengaruhi misalnya persoalan ekonomi dan kemiskinan masih terjadi di tanah air. Level stres meningkat dan ada keraguan publik Jokowi dapat menyelesikan masalah. Ada 63 persen publik yang tak pilih dia," terangnya.

Untuk diketahui, Median mengklaim survei itu dilakukan dalam kurun 14-22 September 2017 dan melibatkan 1.000 responden.

Median juga mengklaim tingkat kesalahan (margin of error) kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Disclaimer: hasil survei ini masih berupa klaim Median dan belum terkonfirmasi kepada pihak-pihak yang dijadikan objek di dalamnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI