Kisah percintaan terlarang nan mahal Traavik dengan perempuan aktivis LSM Indonesia itu tak berlangsung lama. Mereka putus hubungan tahun 2015.
Namun, Traavik tampak tergila-gila dengan perempuan Indonesia. Setelah putus dengan si aktivis, ia diketahui menjalin hubungan rahasia dengan dua perempuan pebisnis.
Kedua selingkuhannya itu sempat diundang Traavik datang ke acara kedutaan. Persisnya saat sejumlah menteri Norwegia datang berkunjung ke Indonesia.
Bahkan, salah satu selingkuhannya sempat diperkenalkan Traavik dan menjabat tangan Perdana Menteri Erna Solberg saat berada di Jakarta, April 2015.
Baca Juga: Papan Reklame Hampir Roboh
Saat itu, Traavik memuji perusahaan tempat perempuan tersebut bekerja kepada sang PM. Dia mengakhiri hubungannya dengan gundik kedua di tahun 2015 juga, tapi kemudian memasuki tahun ketiga yang dimulai awal tahun lalu.
Perselingkuhan Traavik terbongkar setelah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Norwegia di Jakarta, Hilde Holbakken menerima sebuah surat elektronik (pos-el; email) dengan nama 'suami pekerja budaya' yang diklaim sebagai seorang diplomat.
Pos-el berisi informasi perselingkuhan Traavik tu dikirimkan ke Kedutaan Besar Norwedia dan seorang staf di Jakarta pada Mei 2016. Mereka lantas mencurigai ada konflik kepentingan Traavik selaku dubes dan indikasi korupsi. Ia lantas dicopot dan ditarik pulang ke Norwegia.
Media Verdens Gang (VG) melasir bantahan selingkuhan Traavik, yang hanya diidentifikasi mereka sebagai pekerja budaya itu.
Perempuan itu mengangakui tidak memanfaatkan hubungannya dengan Traavik untuk mendapatkan dana hibah dari Norwegia.
Baca Juga: Indonesia dan Australia Kembali Bahas Kerjasama Perdagangan
"Saya sudah melakukan sesuatu yang salah, dan saya telah memikul tanggung jawab untuk itu. Namun presentasi VG tentang kasus ini salah. Tidak ada dana publik yang disalahgunakan, dan tidak ada yang mendapat keuntungan yang tidak adil," sanggahnya.