Seiring percintaan mereka yang semakin memabukkan, perempuan yang tak disebut namanya itu kembali mengajukan proposal pendanaan untuk LSM-nya.
Kali ini, proposal itu diajukan sang wanita untuk proyek promosi penulis Norwegia di Indonesia, yang terkenal karena interpretasi ketat terhadap Islam.
Masih menurut laporan VG, proposal perempuan itu diteruskan ke kementerian di Oslo oleh sekretaris pertama kedutaan Norwegia di Indonesia pada Januari 2014.
Dalam proposal itu, perempuan itu atas nama LSM-nya meminta 1,1 juta Krona untuk mendanai proyek tersebut.
Baca Juga: Juara Umum, Jokowi Terima Atlet Indonesia di ASEAN Paragames
Proposal itu ternyata tak disetujui oleh kementerian di Oslo karena melebihi plafon anggaran yang disetujui pemerintah. Apalagi, pemerintahan Norwegia saat itu sudah tak lagi dikuasai Partai Buruh, melainkan Partai Konservatif.
"Kementerian menolak proposal yang diteruskan oleh Kedubes Norwegia di Indonesia. Mereka mengatakan, dana proyek untuk memerangi kemiskinan di negara dunia ketiga tak bisa digunakan untuk proyek kebudayaan semacam itu," tulis VG.
Namun, berkat campur tangan Traavik, proposal itu akhirnya disetujui kementerian dengan memakai dana program bantuan pengentasan kemiskinan negara dunia ketiga.
Bahkan, dana yang disetujui oleh pemerintah Norwegia naik menjadi 1,38 juta Krone atau setara Rp2,3 miliar untuk program kebudayaan LSM perempuan itu selama dua tahun, yakni 2014-2015.
Tak hanya itu, Traavik juga membantu LSM perempuan selingkuhannya untuk mempromosikasn memeriahkan proyek kebudayaan tersebut.
Baca Juga: Jokowi Tak Kabulkan Permintaan Angkat PNS Pelatih ASEAN Paragames
Traavik disebut sempat menulis surat pribadi kepada gubernur (Jakarta) agar bisa datang ke acara itu. Selain itu, Traavik juga diketahui merancang acara makan siang untuk mempromosikan proyek perempuan selingkuhannya tersebut pada pertengahan 2014.