Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kecewa dengan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia yang selalu dihembuskan menjelang pemilu.
"Dalam momen jelang pemilihan kepala negara maupun daerah jangan membuat fitnah maupun isu-isu yang tidak benar. Mari kita bersaing secara sehat kalau kita mau menjadi gubernur jangan membuat fitnah yang tidak benar," kata Tjahjo ketika menghadiri acara tabur bunga untuk memperingati Hari kesaktian Pancasila di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017).
Tjahjo mengatakan sebenarnya masyarakat sudah tahu komunis sudah tidak ada di negeri ini. Tapi, kata Tjahjo, isu tersebut selalu diangkat untuk kepentingan politik.
"Kami juga kecewa urusan politik setiap pilpres isu isu fitnah ini dikembangkan. Padahal semua tau tokoh alim ulama masyarakat tau PKI sudah tidak ada di Indonesia," kata Tjahjo.
Tjahjo berharap semua pihak mengedepankan cara-cara yang sehat menjelang pilkada dan pilpres.
"Saya harapkan mari kita bersaing secara sehat kalau kita mau menjadi gubernur jangan membuat isu-isu membuat fitnah yang nggak benar ini akan mengganggu," kata dia.
Tjahjo mengatakan negara pasti tidak akan tinggal diam kalau benar ada indikasi kebangkitan komunis.
"Kalau emang ada indikasi kebangkitan ya digebuk karena organisasi terlarang," kata dia.
Menghormati pahlawan
Kemendagri akan menerapkan ziarah ke makam pahlawan setiap peringatan Pancasila Sakti.
"Saya kira Kemendagri mau mencoba setiap Hari Kesaktian Pancasila kita ingin ziarah baik ke pejuang kemerdekaan pahlawan nasional, pahlawan revolusi," kata Tjahjo.
Tjahjo juga meminta Kementerian Sekretariat Negara mempertimbangkan untuk mewajibkan tamu negara untuk memberikan penghormatan kepada pahlawan.
"Saya juga minta mensesneg untuk mempertimbangkan bagi setiap tamu negara dari luar negeri nantinya bisa memberi penghormatan kepada para pahlawan kita," katanya. [M. Fauzi Daulay]