Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak melupakan Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini, Senin (2/10/2017).
Djarot pun mengaku senang karena berbagai daerah di Indonesia terus mengembangkan motif batik khas masing-masing. Salah satunya yang dia temui di Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kemarin saya ke Banyuwangi. Saya senang sekali bahwa masing-masing daerah itu masih mengembangkan motif batiknya sendiri dan melibatkan para pengrajin," ujar Djarot di Lapangan Eks IRTI Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).
Bukan hanya di Banyuwangi, khusus di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus mengembangkan batik Betawi.
Baca Juga: Djarot: Negara Lain Sudah Lari Kencang, Kita Ribut Terus
Saat ini motif batik Jakarta tidak hanya seputar ikon seperti Monas, ondel-ondel, tanjidor, salak condet, atau elang bondol saja. Kini, ada juga motif Semanggi.
"Di Jakarta, kami melatih penghuni rusun untuk mengembangkan batik kita. Malam Jumat kemarin diluncurkan buku batik (lenggang) Jakarta di Monas. Ini upaya kita melestarikan batik supaya tidak kalah dengan batik impor," kata Djarot.
"Ingat ya bahwa yang bisa membatik itu hanya orang indonesia, yang bagus. Batik tulis terutama. Oleh sebab itu, saya yakin dengan adanya proses regenerasi ini, batik tulis kita akan semakin baik," Djarot menambahkan.
Sekedar untuk diketahui, pada 2 Oktober 2009, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi.
Sejak penetapannya itu, maka setiap tanggal 2 Oktober dijadikan momen peringatan Hari Batik Nasional di Indonesia.
Baca Juga: Pembunuhan Kakak Kim Jong Un, Siti Aisyah Mengaku Tak Bersalah