Suara.com - Dua orang tewas dalam serangan pisau di stasiun kereta Saint Charles Marseille. Penyerang tersebut telah ditembak mati oleh pasukan keamanan di kota selatan Prancis tersebut.
Menurut beberapa pejabat, insiden tersebut diduga sebagai tindakan terorisme.
"Dua korban telah ditikam sampai mati," kata kepala polisi regional Olivier de Mazieres dikutip BBC dari AFP.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Gérard Collomb, mengatakan bahwa ia segera melakukan perjalanan ke tempat kejadian. Polisi nasional Prancis mentweet bahwa situasi di stasiun telah diselesaikan, dan pelaku "dinetralisir dan ditembak jatuh". Polisi sebelumnya meminta masyarakat untuk menghindari daerah tersebut.
Baca Juga: Pasukan Khusus Prancis Kepung TKP Penembakan di Marseille
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar Le Monde Prancis bahwa penyerang tersebut telah meneriakkan "Allahu Akbar" (Tuhan yang terbesar). Media Prancis melaporkan bahwa kedua korban adalah perempuan, satu tenggorokannya dipotong dan yang lainnya ditikam sampai mati.
Menurut BFMTV, penyerang tersebut terkena timah panas oleh tentara Prancis yang sudah berada di stasiun tersebut sebagai bagian dari Operasi Sentinelle, yang melihat jalan-jalan patroli pasukan tempur dan melindungi situs-situs kunci di tengah keadaan darurat yang sedang berlangsung.
Lelaki yang melakukan serangan itu berusia dua puluhan dan penampilannya berasal dari Afrika Utara.