Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan, insiden penahanan ratusan senjata impor milik Polri oleh Badan Intelijen Strategis TNI di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, tak akan mengganggu keamanan nasional.
Wiranto mengungkapkan, insiden itu adalah masalah internal yang akan diselesaikan Kemenko Polhukam.
"Jadi, saya jamin masalah internal ini kami selesaikan dan tidak akan mengganggu keamanan nasional," kata Wiranto di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (1/10/2017).
Baca Juga: Akankah Barcelona Merdeka dari Spanyol Hari Ini?
Ia mengatakan, tengah berkoordinasi dengan sejumlah instansi mengenai nasib 280 senjata dan 5.000-an amunisi impor tersebut.
Wiranto menjelaskan, lembaga negara seperti Polri bisa mengimpor senjata, namun harus sesuai ketentuan aturan yang berlaku.
"Itu nanti kami bicarakan. Ya impor itu ada, kalau kita tak produksi, ya diimpor. Tapi yang bagaimana, untuk siapa, dananya dari mana, undang-undangnya bagaimana. Kami semua sesuaikan, tapi tak perlu kami bicarakan di publik," tukasnya.
Dia memastikan, permasalahan itu juga tidak akan mengganggu hubungan TNI dan Polri. Kedua institusi ini merupakan alat keamanan dan pertahanan negara yang bertugas untuk menjaga dan menciptakan keamanan, ketenangan, serta kenyamanan masyarakat.
"Tidak mengganggu. Tentara dan Polisi itu kan dulu satu, waktu saya Panglima ABRI dulu kami pisahkan agar Polisi profesionalitasnya ke arah Kamtibmas, pelindung dan pengayom masyarakat. TNI beda, sehingga karakter senjatanya juga beda. Nah ini yang kami tertibkan, kami koordinasikan," ungkapnya.
Baca Juga: Oxford University Copot Lukisan Aung San Suu Kyi
"Apalagi, di masa-masa lalu, Polisi masih punya Brimob yang dilibatkan operasi tempur. Tapi sekarang tak lagi dilibatkan. Jadi ini tidak sederhana, tapi akan kami selesaikan, tidak akan ganggu keamanan nasional, kami jamin,” janjinya.