"Tindakan kekerasan yang dulu ada di film aslinya (durasi 3 jam) sudah diedit, jadi murni sejarah tentang bagaimana proses kedeta yang dilakukan PKI di bawah Letkol Untung terhadap Pemerintah Indonesia," kata Mirza.
Menurutnya, film tersebut bagus untuk ditonton, isunya tentang kudeta PKI terlihat jelas. Bagaimana PKI membuat isu dewan jenderal dan menculik para jenderal TNI Angkatan Darat (AD) dan menyiarkan melalui RRI.
"Pengamanan yang dilakukan Letkol Untung mau melakukan kudeta. Pak Harto tidak tahu tentang itu, akhirnya menginformasikan. Setelah menemukan fakta-fakta di lubang buaya, hingga pemakaman para jenderal oleh HA Nasution," kata Mirza.
Pada film versi terbaru tersebut, lanjut Mirza, tidak ditayangkan saat pengambilan jenazah para jenderal dari Lubang Buaya dan banyak adegan kekerasan lainnya yang tidak ditayangkan.
Baca Juga: Soal Film G30S/PKI, Ketum PSI: Ideologi Komunis Sudah Tak Laku
Dia mengharapkan, dari penayangan film tersebut masyarakat Indonesia menjadi tahu sejarah mengenai PKI. Walau sudah mengetahui sedikit banyak melalui buku sejarah, dengan menonton tayangan tersebut akan tahu lebih banyak.
"Harapannya agar kejadian kelam tahun 1965 itu tidak terulang lagi," katanya. [Antara]