Kuasa hukum Setya Novanto, Agus Trianto, mengapresiasi putusan hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Cepi Iskandar yang membatalkan status tersangka Novanto, Jumat (29/9/2017), sore.
"Kami mengapresiasi apa yang sudah diputuskan oleh hakim tunggal praperadilan," kata Agus di gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Kuasa hukum Novanto lainnya, Ketut Mulya Arsana, mengatakan putusan Cepi sudah sesuai dengan fakta dalam persidangan.
Dia mengatakan penetapan Novanto menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik tahun 2011-2012 menggunakan alat bukti untuk tersangka lainnya.
"Sudah sesuai dengan fakta persidangan. Yang dikabulkan sebagian, penetapan tersangka nggak sah, karena dipergunakan alat bukti orang lain. Kalau soal penyidik ditolak (hakim)," kata Ketut.
Meski sudah menang, pengacara Novanto belum menentukan langkah berikutnya, terutama antisipasi KPK kembali menetapkan Novanto menjadi tersangka lagi.
"Kami belum bisa menanggapi hal itu karena kamu juga tidak mau berandai-andai untuk hal itu. Terlalu jauh nanti. Itu terserah klien, tapi profesional pekerjaan kami udah selesai," kata Agus.
Dalam persidangan tadi, hakim Cepi menyatakan, "mengadili, menolak eksepsi termohon untuk seluruhnya. Dalam pokok perkara, mengadili permohonan praperadilan pemohon dikabulkan sebagian. Menyatakan penetapan tersangka terhadap Setya Novanto berdasarkan sprindik nomor Sprin.Dik-56/01/07/2017 tertanggal 17 Juli 2017 tidak sah. Memerintahkan kepada termohon untuk menghentikan penyidikan terhadap Setya Novanto jika sedang berjalan."