Duit Suap Pejabat Sampai Berceceran di Toilet dan Kamar Tidur

Jum'at, 29 September 2017 | 17:15 WIB
Duit Suap Pejabat Sampai Berceceran di Toilet dan Kamar Tidur
Barang bukti kasus suap proyek [suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode M. Syarif mengungkapkan uang suap yang diterima Dirjen Perhubungan Laut nonaktif Antonius Tonny Budiono sampai berceceran di kamar mandi dan tempat tidur.

Hal tersebut terungkap saat tim KPK mengggeledah kediaman Tonny Budiono di Mess Perwira Ditjen Hubla di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

"Jaksa pagi-pagi lapor, uang Pak Dirjen masih banyak kenapa tidak ambil? Katanya terlalu banyak," kata Syarif dalam acara Sosialiasi Pengendalian Gratifikasi dan Pencegahan Korupsi di Sektor Perhubungan di gedung KPK C1, Kuningan, Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (29/9/2017).

Syarif menyatakan bahwa tim KPK melaporkan kepada dirinya, di mana uang tersebut ditemukan ada yang berceceran di kamar mandi dan tempat tidur di mess tersebut.

"Ada di kamar mandi dan tempat tidur berceceran. Jadi kami capek dan segel saja pak," kata Syarif.

Namun, dalam pemeriksaan oleh KPK, kata Syarif, Tonny Budiono mengaku lupa uang suap tersebut berasal darimana saja.

Menurut Syarif, Tonny hanya menjawab bahwa uang tersebut untuk amal fakir miskin dan gereja.

"Banyak lah Pak, amal fakir miskin dan gereja kasih sedikit". Jadi, beramal dari sesuatu yang 'improper'," ucap Syarif.

Dalam kasus tersebut, KPK telah menetapkan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan nonaktif Antonius Tonny Budiono dan Komisaris PT. Adhi Guna Keruktama Adiputra Kurniawan sebagai tersangka.

Dalam penyidikan kasus itu, KPK masih mendalami soal sumber dan aliran dana yang terdapat pada 33 tas saat operasi tangkap tangan terhadap Antonius Tonny Budiono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI