Sampai sekarang, siapa orang yang menelepon Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk minta uang mahar sebesar Rp10 miliar agar mendapat surat rekomendasi penunjukan sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat dari Golkar belum terungkap.
Dedi mengatakan kasus tersebut sudah dilaporkan ke DPP Partai Golkar dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.
"Saya sudah menyampaikan ke pimpinan DPP Golkar, pada sekjen. Orangnya nggak boleh saya sebutkan di depan umum, tapi secara internal organisasi sudah kami lakukan," ujar Dedi di Bakrie Tower, Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2017).
Dedi mengatakan orang yang meneleponnya kala itu merupakan orang dekat petinggi Partai Golkar. Dedi mengaku sudah pernah ketemu dengan dia.
"Mengaku dekat dengan DPP itu saja. Saya kenal kok orangnya, dari telepon. Tapi pernah ketemu juga beberapa kali," katanya.
Dedi mengatakan permintaan mahar akan dibahas partai setelah gelombang masalah di internal organisasi selesai. Salah satu masalah di Golkar adalah kasus yang menjerat Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Novanto menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP.
"Sudah dilaporkan sejak lama, sebelum meminta laporan. Sejak dulu sudah kita sampaikan, 'ini ada orang kok telepon-telepon urusannya rekomendasi gimana sih, saya berpikirnya ah masak iya'," katanya.
Dedi mengatakan kasus tersebut sudah dilaporkan ke DPP Partai Golkar dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.
"Saya sudah menyampaikan ke pimpinan DPP Golkar, pada sekjen. Orangnya nggak boleh saya sebutkan di depan umum, tapi secara internal organisasi sudah kami lakukan," ujar Dedi di Bakrie Tower, Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2017).
Dedi mengatakan orang yang meneleponnya kala itu merupakan orang dekat petinggi Partai Golkar. Dedi mengaku sudah pernah ketemu dengan dia.
"Mengaku dekat dengan DPP itu saja. Saya kenal kok orangnya, dari telepon. Tapi pernah ketemu juga beberapa kali," katanya.
Dedi mengatakan permintaan mahar akan dibahas partai setelah gelombang masalah di internal organisasi selesai. Salah satu masalah di Golkar adalah kasus yang menjerat Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Novanto menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP.
"Sudah dilaporkan sejak lama, sebelum meminta laporan. Sejak dulu sudah kita sampaikan, 'ini ada orang kok telepon-telepon urusannya rekomendasi gimana sih, saya berpikirnya ah masak iya'," katanya.