Cegah Alumni Menganggur, PT harus Relevan dengan Dunia Kerja

Jum'at, 29 September 2017 | 09:00 WIB
Cegah Alumni Menganggur, PT harus Relevan dengan Dunia Kerja
Ilustrasi pekerja di depan komputer. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri, mengingatkan agar perguruan tinggi (PT) di seluruh Indonesia terus meningkatkan relevansi dengan dunia industri. Hal ini dimaksudkan agar lulusannya cepat terserap pasar kerja.

Demikian disampaikan Menaker, saat memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis Universitas Simalungun, Sumarera Utara, Kamis (28/9/2017).

"Sekarang  dunia bergerak cepat. Perkembangan teknologi menghadirkan berbagai jenis pekerjaan baru. Oleh karenanya, kurikulum yang  diajarkan di kampus harus sesuai dengan perubahan zaman dan kebutuhan industri," katanya.

Untuk menjawab tantangan pasar kerja yang dinamis, perguruan tinggi jangan hanya mengajarkan mahasiswa dengan keterampilan lama. Sebaliknya, jurusan dan kejuruan yang dimiliki harus relevan dengan dunia kerja, baik dari unsur dosen, kurikulum, laboratorium, dan semua peralatannya.

Menteri Hanif juga menambahkan, saat ini sekitar dua juta angkatan kerja baru Indonesia mengalami missmatch dengan pasar kerja.  Hal ini terjadi, karena kurangnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja.

Ia meminta kepada mahasiswa untuk bekerja keras meningkatkan kompetensi diri, keterampilan kerja, dan inovasi.  Dengan kompetensi di atas standar, maka akan memenangkan persaingan.

Dia mengutip nasihat ilmuwan, Albert Einstein, yang menyatakan, hanyalah orang gila yang  ingin mencapai hasil besar, namun dengan usaha biasa-biasa saja.

Senada dengan pernyataan Hanif, Rektor Universitas Simalungun, Prof. Dr. Marihot Manullang, menyatakan, saat ini pihaknya terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan dunia industri.

"Universitas Simalungun terus meningkatkan kerja sama dengan perusahaan, supaya terjadi penyesuaian antara kampus dengan industri, sehingga lulusan kami lebih mudah diserap pasar kerja," kata Marihot.

Selain itu, pihaknya juga mengirim mahasiswa untuk magang di perusahaan-perusahaan, agar para mahasiswa mengenal dan bisa belajar secara langsung dari dunia industri.

"Selain magang di dalam negeri, kami juga mengirim mahasiswa kami magang ke Jepang," pungkasnya.
 
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kemnaker dengan Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI