Novel Baswedan Rindu Tangkap Koruptor

Kamis, 28 September 2017 | 16:02 WIB
Novel Baswedan Rindu Tangkap Koruptor
Kondisi terakhir Novel Baswedan. (twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan ingin kembali beraktifitas sebagai penyidik KPK. Novel, kata Dahnil, juga rindu menangkap para koruptor.

"Yang dipikirkan sekarang bagaimana dia bisa kembali bekerja dan kembali OTT dan dia rindu tangkapi koruptor-koruptor," ujar Dahnil di Gedung dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (28/9/2017).

Tak hanya itu, Dahnil juga menyebut sudah sejak lama Novel ingin kembali bekerja sebagai penyidik ditambah ada isu dugaan KPK tengah diadu domba oleh sejumlah pihak. Tapi keluarga melarang, lantaran Novel masih dalam proses pengobatan.

"Nah Mas Novel memang sudah nggak sabar ingin kembali ditambah lagi situasi KPK sedang begini. (Kata Novel), kalau bisa saya berobat jalan pulang balik nggak perlu tinggal di Singapura, saya ingin kerja segera. Tapi memang sebagian besar keluarga dan teman-teman melarang dia harus fokus pada proses pengobatan," kata dia.

Baca Juga: Ketum Pemuda Muhammadiyah Ungkap Kondisi Terbaru Mata Novel

Lebih lanjut, Dahnil juga mengapresiasi kebesaran hati Novel yang tidak lagi memikirkan kasus penyerangan terhadap dirinya.

"Saya cuma prihatin ya, saya sebagai anak bangsa, ada anak bangsa yang mempertarukan nyawanya untuk "jihad" anti korupsi tapi diabaikan oleh negara keadilan hukum buat dirinya," kata Dahnil.

"Tapi kebesaran hati Novel kalau saya bicara itu, bahkan Novel, nggak pernah lagi bicara tentang kasusnya gimana, karena kasus Novel, di kepala Novel pasti nggak dituntaskan, dia sudah sabar dan tawakal saja. Yang dia pikirkan gimana caranya dia bisa kembali kerja dan bisa kembali OTT dan tangkap (koruptor)," tandasnya.

Novel menjalani perawatan di Singapura, sejak diserang oleh orang tak dikenal dengan air keras, 11 April 2017. Penyidik senior itu mengalami kerusakan mata yang serius.

Baca Juga: Polisi Diminta Dahulukan Kasus Novel Ketimbang Laporan Aris

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI