Pemerintah Provinsi DKI Jakarta rampung membedah sebagian rumah warga di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara. Program ini merupakan ide Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketika masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, sedianya 83 rumah warga masuk ke dalam program bedah rumah 2017. Tetapi, setelah ditelusuri lebih jauh, hanya 67 rumah yang layak ikut program ini.
"Setelah dievaluasi, ternyata ada yang mengundurkan diri, ada yang dapat bantuan lain, ada yang tidak layak. Ada yang rumahnya tingkat, jadi tidak bisa. Jadi hanya 67 rumah," ujar Djarot di Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (28/9/2017).
Program revitalisasi lingkungan ini dimulai pengerjaannya bulan April 2017. Pelaksanaan ini dilakukan berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 51 Tahun 2017.
Baca Juga: Djarot: Penghuni Rusun di Jakarta Wajib Bertoleransi
Djarot menerangkan, program ini merupakan kerjasama pemerintah Jakarta dengan pihak swasta. Adapun desain rumah berbeda-beda. Desain, kata dia, menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan penghuninya.
"Seperti ini rumahnya Pak Uwik, ini satu rumah ada 37 penghuni. Didesain kotak-kotak kamar-kamarnya," kata Djarot.
Rumah Uwik sendiri diketahui memiliki lahan sekitar 112 meter persegi dan bangunan 100 meter persegi.
Djarot menjelaskan, pemerintah menggandeng pihak swasta karena mengejar target untuk merevitalisasi kawasan kumuh.
"Dan saya pesan pada beliau yang ada di sini, sudah semuanya harus ikut KB (keluarga berencana)," kata Djarot.
Baca Juga: Bisnis Nikahsirri.Com, Djarot: Ini Rendahkan Perempuan!
"Kenapa? Karena anak-anak ini semakin lama semakin gede ini, gede membutuhkan ruang. Dengan cara seperti itu, kita bisa mengendalikan dan menjaga kesehatan mereka," ungkap Djarot menambahkan.