Kisruh 5.000 Senjata, Jokowi Kembali Panggil Panglima TNI

Rabu, 27 September 2017 | 17:03 WIB
Kisruh 5.000 Senjata, Jokowi Kembali Panggil Panglima TNI
Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Menko Polhukam Wiranto, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menghadiri acara pembekalan kepada calon perwira remaja (Capaja) Akademi TNI dan Polri tahun 2017 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (24/7).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo kembali memanggil Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/9/2017). Jokowi sebelumnya telah bertemu Gatot Nurmantyo di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Selasa malam.

Tak seperti biasa, kali ini Gatot datang ke Istana menghadap Jokowi masuk lewat pintu samping, yakni pintu Wisma Negara. ‎Biasanya Gatot dan para Menteri ke Istana masuk lewat pintu Istana Negara.

Sampai berita ini diturunkan, Gatot belum mengkonfirmasi terkait kedatangannya ke Istana Kepresidenan. Selain Gatot, juga tampak Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menghadap Jokowi.

Mobil dinas Gatot dan Wiranto RI 16 tampak parkir di area parkir samping wisma negara, persisnya di area Kementerian Sekretariat Negara.

Baca Juga: Panglima TNI Akui Info Lima Ribu Senjata Bukan dari Intelijen

Sebelumnya, ‎Jokowi mengatakan telah bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Selasa (26/9/2017) malam di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kepada Presiden, Gatot menjelaskan mengenai pernyataannya yang berpolemik beberapa waktu lalu tentang ada lembaga negara membeli 5.000 unit senjata mencatut nama Presiden.

"Ya tadi malam, setelah saya dari Bali sudah bertemu saya di Halim. Sudah dijelaskan (pernyataan Panglima TNI yang kontroversi soal pembelian 5.000 senjata)," kata Jokowi usai peresmian pembukaan pameran kriyanusa Dewan Kerajinan Nasional di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2017).

Jokowi menuturkan, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto ‎telah memberikan klarifikasi mengenai kontroversi penyataan Panglima TNI mengenai pembelian senjata sebanyak 5.000 pucuk tersebut. Sebelumnya, Minggu (24/9/2017) lalu, Menko Polhukam Wiranto menjelaskan bahwa pembelian lembaga yang pengadaan senjata itu adalah BIN, namun jumlahnya bukan 5.000 pucuk seperti yang dilontarkan Panglima TNI, tapi hanya 500 pucuk.

‎"Saya kira penjelasan dari Menko Polhukam sudah jelas, saya kira tidak usah saya ulang lagi," ujar dia.

Saat ditanya apa penjelasan Gatot kepadanya mengenai pernyataan kontroversi ‎pembelian 5.000 senjata itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak mau membeberkan.

Baca Juga: Panglima TNI Jelaskan 5.000 Senjata Non Militer ke Jokowi

"Ya tidak bisa semua saya sampaikan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI