Mau Masuk Pelatnas Tunggal Putra PBSI? Siap-siap Dilarang Pacaran

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 27 September 2017 | 16:30 WIB
Mau Masuk Pelatnas Tunggal Putra PBSI? Siap-siap Dilarang Pacaran
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, 20 tahun. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi manusia yang telah beranjak dewasa, memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis tentunya sudah menjadi naluri alamiah. Kodrat tersebut tidak mungkin bisa dibendung.

Tapi siapa sangka, fitrah tersebut rupanya tidak berlaku dalam kamus hidup Kepala Pelatih Tunggal Putra Pelatnas PBSI, Hendry Saputra. Setidaknya, sampai jangka waktu tertentu saja.

Dalam aturan tidak tertulis, Hendry melarang anak didiknya berpacaran sebelum sukses. Setidaknya sebelum mereka berhasil menggenggam predikat juara dunia.

Saat ini, ada kurang lebih tiga atlet tunggal putra pelatnas yang jadi anak didik Hendry. Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Ihsan Maulana Mustofa.

Baca Juga: Pelatih 'Bongkar' Rahasia Kemenangan Anthony Juarai Korea Open

Aturan 'pelik' ini, dijelaskan Hendry, diterapkan demi membantu anak asuhnya mewujudkan mimpi jadi atlet sukses yang mengharumkan nama keluarga, bangsa dan negara.

"Balik lagi ke mereka. Mereka kan punya ambisi. Salah satu syarat dari saya untuk memenuhi ambisi itu buat saya adalah nggak boleh pacaran dulu. Kalau kayak Susy (Susanti) dan Alan (Budikusuma), mereka sudah juara, dan sudah jadi pemain yang matang," ujar Hendry, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (27/9/2017).

"Saya bilang (ke mereka), kamu masih muda dan belum matang, saya tahu itu. Itu pun kalau kamu mau ikut aturan saya. Kalau tidak mau, ya saya anggap kamu tidak berkomitmen. Kalau sudah juara dunia, saya izinkan, karena apa? Pasti sudah matang."

Foto: Pebulutangkis tunggal putra pelatnas PBSI, Anthony Sinisuka Ginting, yang masih berusia 20 tahun. [Humas PBSI]

Baca Juga: Gerak Cepat, Swedia Tangkap Terduga Pelaku Vandalisme di Masjid

"Saya juga bilang, jangan takut sama saya soal pacaran, harus komitmen sama diri sendiri, saya ini cuma membantu. Kalau waktu saya masuk (jadi pelatih di pelatnas) si atletnya sudah punya pacar ya saya nggak bisa larang, tetapi kalau ada yang tanya ke saya, saya tidak mau mereka pacaran dulu," jelas Hendry.

Hendry menambahkan, dia tidak khawatir dengan stigma kolot dari orang-orang yang menilai aturannya. Baginya, itu dilakukan semata-mata murni demi kesuksesan sang atlet.

Menurutnya, konsentrasi atlet akan terganggu jika membagi fokus dalam karier dengan berpacaran.

"Saya kerja tidak setengah-setengah, saya dibayar di PBSI sampai tujuan mereka semua tercapai," tutur Hendry.

"Menurut saya pasti mengganggu konsentrasi. Kalau buat atletnya sih ya enjoy. Itu soal trust ke saya."

Foto: Atlet tunggal putra pelatnas PBSI, Ihsan Maulana Mustofa, 21 tahun. [Humas PBSI]

"Tujuannya jelas, bukannya atletnya sampai umur 30 tahun nggak boleh pacaran, ya kan nggak begitu juga. Tergantung, si atletnya itu sendiri. Kamu tujuan pacaran untuk apa? Senang-senang? Tentu ada pengorbanan yang harus dibayar, apa mau kejar setoran? Saya bukan orang tua kamu, masa iya saya sebegini jahat melarang kamu pacaran? Harusnya mereka mengerti maksud saya."

"Mungkin ada yang berpendapat, wah Koh Hendry kuno, kolot. Tidak apa-apa, ini kan tim saya. Selama anak itu menerima saya, nggak apa-apa, yang lainnya tidak jadi masalah buat saya," pungkas pelatih asal Singapura ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI