Ingin Bertemu Jokowi, Petani Demo Membawa Anaknya yang Sakit

Rabu, 27 September 2017 | 14:18 WIB
Ingin Bertemu Jokowi, Petani Demo Membawa Anaknya yang Sakit
Seorang petani, Mulus (54) berdemo di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Rabu (26/9/2017). (suara.com/Welly Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang petani, Mulus (54) berdemo di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Rabu (26/9/2017). Dia berdemo bersama ratusan temannya untuk memperingari Hari Buruh Tani.

Mulus merupakan petani asal Indramayu, Jawa Barat, yang juga ingin menyampaikan aspirasinya pada hari buruh tani kepada Presiden Joko Widodo.

"Saya datang hanya ingin sampaikan aspirasi saya petani padi dari indramayu. Tolong perhatikan petani bapak Presiden. Semoga pak Jokowi dengar," kata Mulus di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2017).

Mulus datang bersama Istri dan anaknya yang berumur 3 tahun yang sedang demam.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Para Petani Bersatu dalam Kelompok Besar

"Saya datang sama anak saya lagi digendong sama ibunya. Anak juga lagi sakit sudah dua hari batuk-batuk sama panas. Mau ketemu Pak Jokowi sampai sekarang kan belum menemui," ujar mulus.

Mulus menceritakan petani padi di Indramayu kini terkendala akibat cuaca kemarau. Sehingga banyak gagal panen dalam satu tahun terakhir.

"Masalah padi tahun ini hancur. Gara-gara cuaca kemarau terus. Sawah kekurangan air untuk padi," ujar Mulus.

Mulus berharap pemerintah segera memberi solusi untuk membantu petani padi Indramayu menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Kami petani berharap didukung sama pemerintah. Kami banyak kerugian semoga pemerintah siapkan bantuan buat kami," kata Mulus.

Baca Juga: Jokowi: Kalau Tidak Mau Jadi Petani Modern, Ya Kita Gini Terus

Mulus mengatakan mengalami kerugian dengan biaya tahun ini untuk modal menanam padi sekitar Rp15 juta, untuk satu hektar ladang sawah.

"Saya rugi mas nggak balik modal. Habis buat beli pupuk sama obat obatan buat hama. Ditambah cuaca kemarau terus. Banyak gagal panen," ujar Mulus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI