Soal Film G30S/PKI, Ketum PSI: Ideologi Komunis Sudah Tak Laku

Selasa, 26 September 2017 | 17:50 WIB
Soal Film G30S/PKI, Ketum PSI: Ideologi Komunis Sudah Tak Laku
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Selasa (26/9/2017). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie, mempersilakan pihak-pihak yang ingin memutar kembali film "Pengkhianatan G30S/PKI".

Grace menyatakan, partainya tidak memiliki kewenangan melarang film yang saat ini tengah jadi pro dan kontra terkait pemutarannya kembali di masyarakat.

Hanya saja, dia berharap ada ruang diskusi terkait film kontroversial yang mengangkat sejarah kelam bangsa Indonesia di tahun 1965 itu.

"Kalau cuma sekadar menonton silakan aja. Tapi, ada ruang terbuka untuk diskusi, karena sudah nggak zaman diskusi dilarang, apalagi sampai ada kekerasan. Karena sekarang sumber info banyak. Malah kalau dilarang berujung pada pihak kekerasan," ujar Grace di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Selasa (26/9/2017).

Baca Juga: Buntut WO, Sepak Takraw Indonesia Terancam Tak Ikut Asian Games

Grace menilai, pemutaran film tersebut juga dapat mengedukasi publik tentang ideologi komunis. Menurutnya, paham komunisme sudah tidak laku di era globalisasi saat ini.

Dia pun mencontohkan negara-negara yang dahulu dikenal berpegang pada paham komunisme, yakni Cina dan Rusia, yang kini sudah meninggalkan ideologi tersebut.

"Jadi menurut kami biarkan saja sampai ada edukasi publik, bahwa PKI, ideologi komunisme, sekarang sudah tidak laku. Apakah ada negara yang menang dengan partai komunis? Kan nggak ada. Bahkan negara yang (dikenal) menganut paham demikian seperti Cina atau Rusia, Vietnam atau Laos, mereka sudah meninggalkan gaya itu," papar mantan pembawa acara berita di salah satu stasiun televisi swasta nasional ini.

Terkait instruksi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk menonton film "Pengkhianatan G30S/PKI", Grace menyerahkan sepenuhnya kewenangan itu pada panglima.

Menurutnya, di zaman era digital seperti sekarang ini, masyarakat juga sulit dilarang, karena film tersebut bisa mudah dicari di internet.

Baca Juga: Finis Kelima di Tengah Kondisi Tak Fit, Rival Puji Performa Rossi

"Ya, itu kewenangan panglima, karena toh barangnya ada di media sosial, kapan pun ada di media sosial bisa. Justru karena dibiarkan, tapi didorong juga publik untuk mencari berbagi versi dan kemudian kontroversi, ada versi yang salah, ya dibicarakan. Karena kan sampai sekarang belum ada versi resmi apa yang sebenarnya terjadi dan mendiskusikan dalam ruang damai tanpa kekerasan," ucap Grace.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI