Ketua RT 11, RW 11, rumah susun sederhana sewa Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jailani, mengungkapkan Nasoem Sulaiman alias Joker merupakan tokoh masyarakat sekaligus imam masjid.
"Dia (Joker) imam masjid Al Hijrah yang ada di rusun ini. Dia juga tokoh agama di luar rusun karena sering diundang acara - acara pengajian di luar juga," kata Jailani kepada Suara.com, Selasa (25/9/2017).
Nama Joker mendadak sohor setelah membawa gergaji dan kapak ketika membubarkan kebaktian anak-anak rusunawa pada Sabtu (23/9/2017),
Joker, kata Jailani, merupakan warga rusunawa yang giat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
"Kalau ada program dari RT dia (joker) ikut andil. Suka bantu kerja bhakti bersama," ujar Jailani.
Jailani mengungkapkan Joker sudah beberapakali membubarkan acara kebaktian di rusunawa. Alasannya karena merasa terganggu.
"Itu mohon maaf saya klarisfikasi. Itu kan pengaduan sepihak ya. Saya kan yang lama di sini dan bersentuhan dengan warga di sini. Jadi memang yang dahulu itu hanya misscommunication saja dan selesai cepat ditingkat RT saja," ujar Jailani.
Jailani bersyukur peristiwa yang terjadi pada Sabtu kemarin langsung cepat diselesaikan dengan mediasi. Mediasi melibatkan Joker, warga, perwakilan pemerintah, dan anggota Polisi Sektor Cakung.
"Itu langsung selesai kok semua sudah damai. Sudah minta maaf pak Joker semua selesai kok," ujar Jailani.
Kepala Unit Pengelola Rusunawa Pulogebang Ageng Darmintono mengatakan seharusnya sesama warga rusunawa saling menghormati kegiatan agama.
"Kami sudah tindaklanjuti agar tidak ada Joker - Joker yang lain. Kami sudah rembuk untuk membuat forum komunikasi warga rusunawa tidak hanya agama tapi suku. Semua perwakilan agama masing-masing Blok sudah kami temui. Agar tak terulang kembali," ujar Ageng.
Ageng menambahkan Joker sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan.
"Itu langsung malamnya kami ada kesepakatan ya, semua sudah rembugan warga rusun, polisi, dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan pemukiman Jakarta Agustino Darmawan. Ini sudah selesai ya. Sudah clear semua," ujar Ageng.
"Dia (Joker) imam masjid Al Hijrah yang ada di rusun ini. Dia juga tokoh agama di luar rusun karena sering diundang acara - acara pengajian di luar juga," kata Jailani kepada Suara.com, Selasa (25/9/2017).
Nama Joker mendadak sohor setelah membawa gergaji dan kapak ketika membubarkan kebaktian anak-anak rusunawa pada Sabtu (23/9/2017),
Joker, kata Jailani, merupakan warga rusunawa yang giat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
"Kalau ada program dari RT dia (joker) ikut andil. Suka bantu kerja bhakti bersama," ujar Jailani.
Jailani mengungkapkan Joker sudah beberapakali membubarkan acara kebaktian di rusunawa. Alasannya karena merasa terganggu.
"Itu mohon maaf saya klarisfikasi. Itu kan pengaduan sepihak ya. Saya kan yang lama di sini dan bersentuhan dengan warga di sini. Jadi memang yang dahulu itu hanya misscommunication saja dan selesai cepat ditingkat RT saja," ujar Jailani.
Jailani bersyukur peristiwa yang terjadi pada Sabtu kemarin langsung cepat diselesaikan dengan mediasi. Mediasi melibatkan Joker, warga, perwakilan pemerintah, dan anggota Polisi Sektor Cakung.
"Itu langsung selesai kok semua sudah damai. Sudah minta maaf pak Joker semua selesai kok," ujar Jailani.
Kepala Unit Pengelola Rusunawa Pulogebang Ageng Darmintono mengatakan seharusnya sesama warga rusunawa saling menghormati kegiatan agama.
"Kami sudah tindaklanjuti agar tidak ada Joker - Joker yang lain. Kami sudah rembuk untuk membuat forum komunikasi warga rusunawa tidak hanya agama tapi suku. Semua perwakilan agama masing-masing Blok sudah kami temui. Agar tak terulang kembali," ujar Ageng.
Ageng menambahkan Joker sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan.
"Itu langsung malamnya kami ada kesepakatan ya, semua sudah rembugan warga rusun, polisi, dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan pemukiman Jakarta Agustino Darmawan. Ini sudah selesai ya. Sudah clear semua," ujar Ageng.