Pada buku itu, Aris menganjurkan Indonesia menjadi negara bagian ke-51 AS. Menurutnya, bergabung dengan AS adalah pilihan terbaik Indonesia agar dalam jangka waktu 10 tahun saja, seluruh rakyat makmur.
Ia mencontohkan Hawaii yang akhirnya bergabung dengan AS dan rakyat daerah itu terbilang makmur dengan penghasilan rata-rata per bulan setara Rp36 juta.
"(Buku-buku) itulah yang jadi tandanya (Aris mengalami gangguan kejiwaan). Dia menulis tanpa menyadari (kontroversinya)," jelas Rani.
Buku-buku karya Aris terbilang memunyai tema yang anti-mainstream. Selain "Robohnya NKRI Kami", buku Aris berjudul "Tuhan Tiri" juga bernafas kritik sosial dalam balutan tema keagamaan yang bisa jadi kontroversial bagi para fanatik.
Baca Juga: 84 Warga Sipil di Suriah Tewas Akibat Serangan Udara Pimpinan AS
Sebab, dalam buku yang diterbitkan Voxdei Publication tahun 2003 itu, Aris mengambil sudut cerita mengenai dunia spiritualitas kaum miskin.
Melalui buku itu, Aris mengkritik situasi kaum kaya yang terus mendapat rezeki sementara kaum miskin semakin melarat. Ia juga mengkritik banyak pemuka agama yang menjadikan Tuhan sebagai komoditas untuk mendapatkan rezeki.
Nama Aris mendadak sohor setelah meluncurkan situs nikahsirri.com yang kemudian menggegerkan publik. Gara-gara membuat situs yang memfasilitasi nikah siri dan lelang keperawanan, Aris ditetapkan menjadi tersangka.
Aris ditangkap polisi pada Minggu (24/09/2017), karena laman yang dikelolanya dianggap bermuatan pornografi, eksploitasi anak dan perempuan, dan menawarkan lelang perawan.
Baca Juga: Dendam, Mathieu Terobsesi Cetak Gol saat Lisbon Bertemu Barcelona
Laman yang diluncurkan pada 19 September 2017 tersebut sudah memiliki sekitar 2.700 anggota dan 300 “mitra”—orang yang siap dijadikan istri atau suami siri.