Oleh sebab itu, Jokowi meminta seluruh jajarannya untuk terus berinovasi guna mewujudkan target program infrastruktur pemerintah. Utamanya di bidang pembiayaan, seperti dalam mencari equity, modal kerja, hingga modal investasi.
"Jangan hanya tergantung pada simpanan bank. Bisa berpartneran. Bisa menjual obligasi. Bisa limited concession scheme. Semuanya banyak sekali bisa dilakukan," kata dia.
Di samping itu, Jokowi menyatakan saat ini bukanlah zamannya lagi untuk memiliki dan menyimpan aset yang telah selesai dibangun. Dia juga telah meminta Menteri BUMN agar BUMN melakukan sekuritisasi aset.
"Kalau barangnya jadi, tol-nya jadi segera dijual, tapi tidak dijual langsung. Dijual 20 tahun, dapat uang bangun lagi di tempat lain. Tidak perlu memiliki tetapi bisa memanfaatkan, tetapi tetap milik kita. Barangnya juga di situ kok. Tetap milik pemerintah Republik Indonesia," katanya menjelaskan.
Baca Juga: Rektor IKJ: Film G30S/PKI Menyebalkan