Suara.com - Pemburu harta karun amatiran Jerman, Bernd Thalmann, tak sengaja menemukan barang peninggalan menakutkan dari daerah tempat fasilitas rahasia militer Nazi.
Laki-laki berusia 64 tahun itu, seperti dilansir Independent, Minggu (24/9/20117), mengeksplorasi bawah tanah di kawasan Oranienburg, timur laut Jerman.
Ketika itu, detektol logam miliknya berbunyi tak biasa. Ia menemukan bongkahan logam yang bersinar.
Bernd memutuskan membawa benda temuannya itu ke rumah. Sang pensiunan lantas memberitahukan penemuannya itu kepada pihak berwenang.
Baca Juga: AC Milan Takluk di Kandang Sampdoria, Montella Kecewa Berat
Polisi yang memeriksa barang temuan Bernd tersebut justru mengungkapkan hal mengejutkan. Mereka menilai, logam temuan itu mengandung radio aktif.
Aparat kontan mengevakuasi 15 warga termasuk Bernd, setelah mengetahui kandungan radio aktif benda tersebut. Mereka juga membawa logam itu ke kawasan aman penelitian radio aktif.
Apes, Bernd juga kekinian ditangkap aparat atas tuduhan memunyai barang mengandung radio aktif tanpa izin pihak otoritatif.
Bernd dianggap melakukan eksplorasi berbahaya dan ilegal di kawasan yang sejak lama diduga sebagai fasilitas rahasia Adolf Hitler untuk pengayaan uranium.
Baca Juga: Bocah 11 Tahun Kirim Surat untuk Trump, Bahas Masa Depan Dunia
“Tuan Bernd kami tahan karena dia tak kooperatif. Dia menolak menginformasikan detail wilayah tempat dia menemukan logam mengandung radio aktif tersebut,” demikian pernyataan polisi setempat.
Otoritas Jerman meyakini, Bernd mendapatkan logam itu di kawasan fasilitas rahasia Nazi yang dulunya dioperasikan untuk mengayakan uranium oksida.
Uranium oksida itu sendiri diyakini banyak sejarawan dan saintis diimpor Hitler dari Amerika Selatan untuk membuat senjata plutonium.
Hal tersebut menguatkan rumor yang beredar selama ini, bahwa Hitler terobsesi menciptakan bom atom pada era Perang Dunia II.
Inggris dan Amerika Serikat sejak lama memunyai informasi bahwa Hitler berencana membuat bom atom untuk menghancurkan mereka.
Informasi itulah yang menjadi alasan AS dulu turut mengembangkan bom atom, dan dipakai untuk menghancurkan Nagasaki serta Hiroshima pada tahun terakhir PD II, yakni 1945, sehingga Jepang bertekuk lutut.