Suara.com - Tiga warga sipil Afghanistan mengalami cidera setelah serangan bom dilancarkan terhadap rombongan militer NATO di pinggir barat Kabul, Ibu Kota Afghanistan, Minggu (24/9/2017) waktu setempat.
Pembom bunuh diri tewas setelah ledakan tersebut. Sementara dari pihak rombongan misi pimpinan NATO, Resolute Support (RS), yang melakukan perjalanan tak ada korban.
"Tak ada korban jiwa di pihak Resolute Support akibat ledakan tersebut. Satu tim dari Resolute Support berada di lokasi untuk menemukan kendaraan itu," kata pasukan RS di akun Twitter seperti dikutip Antara.
Sementara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan peristiwa itu hanya mengakibatkan tiga warga sipil cidera.
Baca Juga: Chelsea Minta Man United dan Man City Tak Jemawa Dulu
Menurut Ahmad Farshad, salah satu saksi mata, ledakan terjadi sekitar pukul 10.50 waktu setempat di sepanjang satu jalan menuju Danau Qargha, sebelah barat Kabul. Akibat ledakan tersebut, asap abu-abu membumbung ke atas langit.
Lokasi peledakan berada di dekat satu universitas militer dan dua pusat pelatihan militer pasukan keamanan Afghanistan. Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut.
Anggota Taliban telah aktif melancarkan serangan sejak April, ketika mereka melancarkan apa yang disebut serangan tahunan di berbagai tempat di Afghanistan, termasuk di Ibu Kotanya, Kabul, menewaskan dan melukai ratusan orang.
Pada 13 September, petempur Taliban melancarkan serangan di dekat satu stadion olah raga di sebelah timur Kabul, menewaskan empat orang dan melukai lima orang lagi.
Baca Juga: Polisi Diminta Dahulukan Kasus Novel Ketimbang Laporan Aris