Suara.com - PDI Perjuangan akan terus menggalakkan kursus politik bertajuk "Pancasila: Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia". Seperti yang terjadi pada hari ini, Minggu (24/9/2017), di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat.
Acara yang diadakan Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat PDI Perjuangan pada hari ini merupakan angkatan kedua dan dikhususkan untuk kalangan profesional. Sedangkan angkatan pertama diikuti kalangan wartawan pada 13 Agustus lalu.
"Ini untuk membangun komitmen bahwa wajah politik, membangun peradaban membutuhkan bantuan dari temen-temen pers. Angkatan kedua dari kalangan profesional ada perwakilan dari notaris, guru dari insinyur, dari bidan kemudian pengusaha," ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Untuk kursus politik berikutnya, PDIP akan mengundang sebagian masyarakat menengah ke bawah yang berprofesi sebagai pedagang.
Baca Juga: Anas Diundang Kursus Politik PDIP, Sinyal Maju Pilkada Jatim?
"Angkatan ketiga akan kami tujukan buat kelompok-kelompok informal pedagang kaki lima, dengan tentu saja menyesuaikan kurikulumnya. Bagaimana Pancasila bekerja dalam ekonomi gotong royong," kata Hasto.
Tidak hanya menyasar PKL maupun wartawan, partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri ini juga akan mengundang perwakilan mahasiswa pada kursus politik angkatan keempat.
Hasto menjelaskan, para mahasiswa menjadi salah satu elemen penting untuk menjaga bersama-sama keutuhan Pancasila.
"Untuk bersama-sama membangun ruang persahabatan dalam membangun di dalam membangun Pancasila ini," katanya.
Setelah mendapat bimbingan kursus politik, Hasto berharap masyarakat Indonesia bisa menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa, serta tetap menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Luhut Tinjau Pengungsi Erupsi Gunung Agung
"Dengan kursus Pancasila ini kami berharap semua tergerak kembali untuk membumikan Pancasila itu. Nanti akan kita tampilkan bagaimana Pancasila dalam ekonomi gotong royong, bagaimana Pancasila dalam kebudayaan kita yang sangat luar biasa," katanya.
"Bagaimana Pancasila didalam perjuangan politik yang membebaskan, bagaimana Pancasila dalam politik membangun persaudaraan dunia," Hasto menambahkan.