Aris mengaku hanya berperan sebagai fasilitator bagi pria maupun perempuan yang ingin mencari pasangan hidup.
Pengguna akun akan memperoleh kategori, yakni mitra selaku pihak yang akan dipilih dan klien selaku pihak yang memilih pasangan.
Bagi pemilik akun pria akan disumpah pocong atas pengakuannya sebagai perjaka, sementara perempuan akan menjalani cek keperawanan secara medis sebagai syaratnya.
"Kategori mitra tidak harus selalu perempuan, bisa juga pria yang sedang cari pasangan," katanya.
Baca Juga: Pernikahan Vicky Shu-Imam Ade Cuma Dihadiri Kerabat
Persyaratan sebagai pengguna akun, kata dia, salah satunya wajib membeli satu koin mahar minimal seharga Rp100 ribu lewat transfer bank yang ditujukan kepada rekening Aris.
"Bukti mahar tersebut dipublikasikan pemilik akun melalui pesan WhatsApp yang menjadi nomor kontak saya. Setelah itu, yang bersangkutan akan memperoleh akun dan kata kunci untuk masuk ke akun tersebut," kata Aris.
Mahar itu berlaku seumur hidup dan bisa diwariskan serta diperjualbelikan.
"Sampai saat ini, bisa ratusan e-mail (surat elektronik) yang masuk kepada saya sebagai animo masyarakat yang tertarik dengan program ini," katanya.
Aris menambahkan, dirinya telah mendengar kabar atas kecamatan Mensos Khofifah Indar Parawansa yang menganggap operasional situs tersebut rentan menimbulkan praktik pelacuran bermodus agama.
Baca Juga: Ge Pamungkas Bakal Nikah Setelah Raditya Dika dan Baim Wong?
Namun, Aris justru menilai pekerjaannya itu diklaim mampu membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk menikah tanpa biaya yang memberatkan.