Kepala Penerangan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Letnan Kolonel Infantri Joko Trihadimantoyo mengatakan, tujuan digelarnya acara nonton film Pemberontakan G30S PKI bareng masyarakat adalah untuk menanamkan nilai sejarah kepada masyarakat.
"Masyarakat diharapkan nonton itu pada prinsipnya generasi muda banyak yang tidak tahu tentang sejarah ," katanya saat dihubungi Sabtu (23/9/2017) malam.
"Khususnya untuk peristiwa-peristiwa bangsa ini terkait hal-hal yang pahit, misalnya G30S PKI Tahun 65 kemudian PKI Tahun 48, sebelumnya juga Tahun 27. Tapi kebetulan ini film yang dulu pernah ditayangkan itu Tahun 65," kata Joko.
Joko mengatakan, awalnya perintah nobar film tersebut untuk kalangan TNI sendiri. Namun, kemudian dibuka untuk umum, agar masyarakat juga mengerti dengan sejarah kelam bangsa Indonesia.
"Ini sesuai permintaan beliau (Panglima). Pertama pemutaran film itu ditujukan kepada prajurit TNI beserta keluarganya karena memang selama ini prajurit itu mungkin lahirnya ada yang sudah di atas 65 sehingga diharapkan pemutaran film itu mereka paham sejarah kelam bangsa ini pada saat peristiwa G30S PKI itu," kata Joko.
Lebih lanjut dia mengatakan, nobar film tersebut disambut baik oleh masyarakat. Kata dia, rata-rata pemonton yang hadir di acara nonton bareng berkisar antara 200 hingga 1.300 orang.
"Seperti yang pertama di lapangan Gatot Subroto itu hampir 300 penonton karena memang tempatnya terbuka di lapangan orang lalu lalang bisa melihat, sebelumnya tertutup kemudian kita buka," katanya.
Karena itu dia berharap agar setelah menonton film tersebut, tidak ada lagi upaya pengkhiantan terhadap negara.
"Kan waktu itu Panglima sudah menyampaikan di media, sejarah itu pasti berulang, karena itu agar tidak terulang maka harus nonton itu," kata Joko.
"Pada tahun 27 terjadi, tahun 48 terjadi dan tahun 65 terjadi, artinya selang beberapa tahun peristiwa itu terulang, itu kan bahaya laten komunis. Jadi bertahun-tahun terulang, kita ingatkan kepada prajurit dulu setelah itu ke masyarkat," katanya.
"Mudah-mudahan tidak akan terulang peristiwa kelam, peristiwa pahit yang diamalmi oleh bangsa Indonesia khususnya pembantain terhadap tujuh jenderal itu," tutup Joko.
Diketahui pada malam ini, Kopassus menggelar Nobar bersama maayarakat di alun-alun depan mal Cijantung. Tampak masyarakat begitu antusias, sehingga bagian timur alun-alun penuh. Pantauan Suara.com, sekitar seribu orang hadir dalam nobar ini.