Ada Kepanikan Warga saat Status Bahaya Gunung Agung Naik

Sabtu, 23 September 2017 | 08:24 WIB
Ada Kepanikan Warga saat Status Bahaya Gunung Agung Naik
Polisi meminta warga untuk segera mengungsi setelah terjadinya peningkatan aktifitas Gunung Agung di Desa Temukus yaitu desa yang berjarak sekitar tiga kilometer dari puncak gunung itu di Karangasem, Bali, Kamis (21/9).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga masyarakat yang berada di kawasan radius bencana (KRB) Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali berbondong-bondong mengungsi setelah PVMBG Badan Geologi menyatakan Gunung Agung menjadi status level IV sejak Jumat (22/9/2017) malam.

"Warga kami juga panik untuk melakukan pengungsian, begitu mendengar informasi status Gunung Agung ditingkatkan dari level III (siaga) ke level IV (awas). Mereka pengungsi secara swadaya ke daerah aman dengan menyasar ke wilayah Gianyar dan Denpasar," kata Bendesa (Ketua) Adat Pakraman Desa Nongan, I Gusti Ngurah Wiryanata, Sabtu (23/9/2017).

Ngurah Wiryanata mengatakan pihak aparat keamanan, prajuru adat (aparat adat) dan para relawan sudah memberikan informasi kepada warga Desa Nongan agar tidak panik dengan informasi baru tersebut. Sebab pemetaan KRB itu yakni dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak Gunung Agung ditambah perluasan sektor ke arah utara, timur laut, tenggara dan barat daya sejauh 12 kilometer.

"Kalau dalam perhitungan pemetaan tersebut, maka keberadaan Desa Nongan masih di zona aman. Namun beberapa warga kami juga ikut panik untuk mengungsi, baru melihat warga dari kawasan utara, seperti dari Desa Besakih dan Menanga berduyun-duyun mengungsi ke arah selatan. Padahal di desa kami juga menampung pengungsi," ujarnya.

Baca Juga: Catat! Wisata Bali Masih Aman Meski Gunung Agung Berbahaya

Ia mengatakan di Desa Nongan hingga Jumat dini hari, data para pengungsi dari wilayah Besakih dan sekitarnya yang tertampung dan tersebar di banjar-banjar dan wantilan desa setempat berjumlah 4.702 orang, yakni anak-anak/balita sebanyak 536 orang, lanjut usia 286 orang dan dewasa 3.880 orang.

"Walau Desa Nongan masih dalam zona aman, namun kami menyarankan kalau melakukan pengungsian mengutamakan lebih dahulu para lanjut usia (lansia) dan anak-anak. Ini demi keselamatan kita bersama," ucapnya.

Ngurah Wiryanata mengatakan saran dari "prajuru" adat dalam upaya mengindari mengantisipasi kemungkinan meletusnya Gunung Agung.

"Kami tetap menyarankan jika terpaksa harus warga Nongan mengungsi, maka yang diutamakan adalah warga lanjut usia dan anak-anak. Namun demikian warga juga menyiapkan diri dan mengkemas barang-barang dan perlengkapan yang siap dibawa jika setiap saat harus semuanya mengungsi meninggalkan desa," ujarnya.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PWMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM, mengumumkan kenaikan status Gunung Agung di Karangasem, Bali, dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) terhitung mulai Jumat pukul 20.30 WITA. (Antara)

Baca Juga: Gunung Agung Berstatus Awas, Bagaimana Stok Beras Pengungsi?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI