Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat Bali dan Indonesia tidak tertipu dengan penyebaran kabar bohong tentang dampak peningkatan status Gunung Agung. Kabar hoax itu menyebabkan sebagian masyarakat takut berkunjung ke Pulau Bali.
Bahkan masyarakat di Bali pun ada sebagian yang ikut panik. Beberapa kedutaan asing menanyakan kepada Posko BNPB mengenai kondisi aktivitas Gunung Agung dan penanganannya.
“Hingga saat ini kondisi pariwisata di Bali masih aman untuk dikunjungi, kecuali di dalam radius yang dilarang oleh PVMBG untuk melakukan aktivitas di sekitar Gunung Agung,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (23/9/2017).
Tempat wisata di Bali seperti Tanah Lot, Uluwatu, Danau Beratan Bedugul, Istana Tampak Siring, Bali Safari dan Marine Park, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Sanur, Tanjung Benoa, Goa Gajah, Kawasan Nusa Penida, Pantai Kuta, dan lainnya aman. Tidak ada dampak langsung dari kenaikan status Gunung Agung menjadi Siaga terhadap kawasan wisata tersebut.
Baca Juga: Gunung Agung Berstatus Awas, Bagaimana Stok Beras Pengungsi?
Lokasi wisata di daerah tersebut jauh dari Gunung Agung. Begitu pula Bandara Internasional Ngurah Rai juga jauh jaraknya dengan Gunung Agung. Aktivitas penerbangan normal. Jadi tidak ada alasan untuk khawatir dengan keselamatan berwisata di Bali.
Aktivitas vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem meningkat. Sejak pukul 00.00 – 12.00 WITA, Jumat (22/9/2017) kemarin telah terjadi 58 gempa vulkanik dangkal, 318 kali gempa vulkanik dalam, dan 44 kali gempa tektonik lokal.
Masyarakat yang tinggal di dalam radius sesuai rekomendasi PVMBG sebagian telah mengungsi. Pemerintah dan Pemerintah daerah dibantu dari berbagai pihak terus menyalurkan bantuan dan menangani pengungsi.
“Rekomendasi PVMBG adalah masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara, Tenggara dan Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 kilometer. Di dalam radius ini tidak boleh ada wisatawan atau aktivitas masyarakat di dalamnya,” papar Sutopo.
Pariwisata merupakan industri yang rentan terhadap berbagai peristiwa bencana. Apalagi Bali adalah daerah tujuan wisata dunia. Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 4,92 juta orang selama tahun 2016.
Baca Juga: Gunung Agung Berstatus 'Awas', Warga Dilarang di Radius 12 Km
Jumlah tersebut meningkat 23,14 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 4,001 juta orang. Sementara pada tahun 2017 Bali menargetkan untuk mendatangkan 5,5 juta wisman.