Murtiyaningsih, Kisah Sendu Kematian Seorang PSK Online

Sabtu, 23 September 2017 | 05:09 WIB
Murtiyaningsih, Kisah Sendu Kematian Seorang PSK Online
Pengelola Laguna Residence dan warga sekitar Jalan Sosial, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat [suara.com/M. Fauzi Daulay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suasana khas keintiman di kamar indekos bernomor 309, Laguna Residence, Jakarta Barat, bertukar dengan kegaduhan sesaat. Setelahnya, kamar itu senyap. Hawa kemesraan berubah mencekam yang mencabar ke penghuni petak lainnya: Murtiyaningsih, seorang PSK, ditemukan tak bernyawa di kamar tersebut.

Penghuni indekos di Laguna residence, Jalan Sosial, Wiajay Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, itu dihebohkan oleh penemuan mayat Murtiyaningsih, Kamis (21/9/2017).

Selang sehari, Jumat (22/9), aparat Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap pelaku pembunuhan sadis tersebut, yakni Agus, yang tak lain adalah penyewa jasa kencan Murtiyaningsih.

"Saya kenal dengan dia (Murtiyaningsih) lewat aplikasi Wechat. Waktu itu, dia menulis 'status' di Wechat sedang 'Open BO', cari teman kecan berbayar," tutur Agus di Mapolres Metro Jakbar.

Baca Juga: Barcelona Ingin Gaet 'Playmaker' Muda Jerman Goretzka

Setelah tawar menawar harga pas, Agus lantas tancap gas ke indekos Murti. Namun, persoalan mencuat setelah kencan mereka di kamar itu selesai. Murti protes,  karena Agus tak memenuhi kesepakatan harga awal.

Keduanya bersepakat berkencan dengan tarif Rp500 ribu. Tapi, setelah selesai, Agus hanya memberikan Murti uang Rp150 ribu.

Murti sontak terpicu amarah. Ia mengancam berteriak dan ingin memanggil preman pelindungnya untuk memberikan Agus pelajaran mengenai arti kesetiaan pada kesepakatan tarif.

"Karena saya panik, saya memukulnya memakai asbak. Lalu dia saya cekik hingga meninggal. Saya panik, dia ingin memanggil preman dan mau memukuli saya karena bayarannya kurang Rp350 ribu," terang Agus.

Setelah Murtiyaningsih tak berdaya, Agus meninggalkan kamar yang terletak di lantai tiga. Tidak lama kemudian dia kembali untuk memastikan korban meninggal atau belum.

Baca Juga: Tiongkok Yakin Kereta Cepat Jakarta-Bandung Selesai Akhir 2019

Agus juga mengambil barang berharga milik Murtiyaningsih, seperti iPhone 7, Xiaomi 3, dan mata uang asing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI