Suara.com - Pengelola Laguna Residence dan warga sekitar Jalan Sosial, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, mengadakan acara tahlilan, Jumat (22/9/2017), malam. Kegiatan ini untuk mendoakan arwah penghuni kos nomor 309 bernama Murtiyaningsih yang dibunuh teman lelakinya, Agus.
Ustad Sumanta bin Rohis yang memimpin tahlilan. "Tujuan baik untuk mengirimkan doa untuk almarhumah yang baru meninggal kemarin," katanya.
Pengajian malam ini merupakan inisiatif dari pengelola Laguna Residence.
"Yang ikut pengajian ini bukan hanya karyawan gedung, ada pengelola dan para penghuni Laguna Residence," katanya.
Pengajian malam ini merupakan yang kedua kalinya.
"Ini hari kedua yang datang 20 orang hari pertama 10 orang karena kan mendadak,"
Pengajian akan dilakukan selama tujuh hari kedepan. Pengajian dilakukan di depan kamar korban.
"Untuk sementara dilakukan doa selama tujuh hari kedepan dan hari ini adalah hari kedua dan rutin di depan kamar almarhumah," tambahnya.
Sumanta berharap polisi menghukum Agus seberat-beratnya.
"Yang mengikuti pengajian berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal," katanya.
Murtiyaningsih dibunuh Agus di kamar kos pada Kamis (21/9/2017).
Ketakutan
Sebagian penghuni kos Laguna Residence ketakutan setelah kejadian. Susan salah satunya. Susan tinggal di lantai tiga atau satu lantai dengan kamar 309.
"Pindah karena saya orangnya takutan," kata Susan yang menghuni kamar 303.
Susan memutuskan pindah ke lantai satu di kamar nomor 110.
"Bukan karena hal-hal aneh, tapi karena lantai tiga sepi dan juga saya penakut," Susan menambahkan.
Susan mengaku tidak mengenal Murtiyaningsih secara pribadi, meskipun tinggal dalam satu lantai.
Keamanan diperketat
Usai kejadian, keamanan di Lagunan Residence diperketat. Pengelola bernama Fransisca Marentek (32) mengatakan akan melakukan pendataan terhadap siapapun yang datang ke kos.
"Kami dari pengelola akan memperketat keamanan, semua tamu yang datang akan kita kita mintai datanya," kata Fransisca.
Fransisca juga mengatakan jumlah petugas keamanan juga akan ditambah
Fransisca mengatakan baru kali ini terjadi kasus pembunuhan terhadap penghuni kos.
"Ya dari awal memang untuk cowok dan cewek. Ya sistem kita campur, tapi kita selalu minta identitas untuk yang mau kos," katanya.
Dia berharap setelahkejadian ini, para penghuni kos jangan takut.
"Kemanan kita sudah akan tambah, ya semoga lancar dan semoga tidak ada kasus seperti ini lagi," katanya.
Pihak pengelola telah menyerahkan penanganan kasus pembunuhan kepada kepolisian. [Andrea Prayoga/M. Fauzi Daulay]