Suara.com - Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Adex Yudiswan mengungkapkan percakapan antara Agus dan teman kencannya, Murtiyaningsih (30), di kamar kos nomor 309, Laguna Residence, Jalan Sosial, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, sebelum pembunuhan.
Ketika itu, Kamis (21/9/2017), Agus kencan dengan Murtiyaningsih setelah kenalan lewat aplikasi Wechat.
"Setelah korban melayani pelaku, 'uangnya kagak cukup,'" kata Adex menirukan keterangan Agus di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (22/9/2017).
Murtiyaningsih, katanya, minta Rp500ribu untuk pembayaran sekali kencan. Tetapi yang diberikan Agus hanya Rp150 ribu.
"Korban bilang, elu kurang bayar nih. Harusnya elu bayar 500 kenapa elu bayar 150. Kalau nggak gue teriak nih. Gue panggil preman. Karena kalap terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Adex menirukan Agus.
Panik dengan ancaman Murtiyaningsih, Agus membunuh Murtiyaningsih dengan cara memukul dengan asbak dan mencekiknya. Tidak hanya membunuh, Agus juga mengambil telepon genggam jenis Iphone 7, Xiaomi 3, dan sejumlah uang mata asing milik korban.
Malam ini tahlilan
Pengelola Laguna Residence akan mengadakan tahlilan bersama, malam ini.
"Selama seminggu kedepan kita akan adakan acara tahlilan," kata salah satu pengelola Laguna Residence, Fransiska Marentek.
Fransiska mengatakan sejak kemarin, beberapa rekan korban juga sudah mengadakan kegiatan serupa.
Acara tahlilan dilakukan untuk mendoakan korban agar tenang di alam sana. Selama acara berlangsung, pengelola Laguna Residence akan mengundang teman korban dan tokoh agama.
"Inisiatifnya dari kita management Laguna yang ngadain, kita nanti bakal ngundang beberapa pihak seperti teman-temannya, seluruh penghuni kos juga, baru ystad juga kita panggil yang pastinya," ujar Fransiska.
Fransiska berharap kegiatan ini akan membuat penghuni kos yang lain tetap merasa nyaman setelah kejadian.
"Harapan kita sih juga itu, biar seluruh penghuni juga merasa nyaman, dan nggak ada rasa takut juga, ya namanya setiap orang kan kalau ngeliat kejadian kayak gitu punya rasa takut. Melalui kegiatan ini juga kita untuk mendoakan korban agar tetap tenang disana," kata Fransiska. [Andrea Prayoga]