Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo mengaku belum tahu sudah ada film dokumenter berjudul Jagal dan Senyap karya sutradara Joshua Oppenheimer. Namun, jika ada yang mau memutar kedua film versi korban tragedi 1965 tersebut untuk mengimbangi pemutaran film Pengkhianatan G30S/ PKI, Gatot menyerahkannya kepada lembaga sesor film.
"Senyap dan Jagal? Saya belum tahu itu. Tapi itu kan ada badan sensor dan kepolisian," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).
Gatot mengatakan tak ada niat lain di balik pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI, selain mengingat sejarah tentang peristiwa September 1965. Sebab, sejak tahun 2008, tak ada lagi pelajaran sejarah tentang G30S/PKI.
"Kalau sudah tidak adalah lagi untuk menginformasikan, lalu siapa? Anak tumbuh dewasa, sekarang juga ada media sosial. Itulah yang diterima akhirnya tidak sadar," ujar Gatot.
Menurut dia yang namanya sejarah, cenderung berulang. Dia tidak mau jika sejarah 30 September 1965 terulang kembali.
"Orang mempersepsikan lainnya ya silahkan saja. Haknya beda-beda kok enggak masalah. Saya tidak akan menanggapi itu. Yang penting saya kerjakan," kata Gatot.
"Senyap dan Jagal? Saya belum tahu itu. Tapi itu kan ada badan sensor dan kepolisian," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).
Gatot mengatakan tak ada niat lain di balik pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI, selain mengingat sejarah tentang peristiwa September 1965. Sebab, sejak tahun 2008, tak ada lagi pelajaran sejarah tentang G30S/PKI.
"Kalau sudah tidak adalah lagi untuk menginformasikan, lalu siapa? Anak tumbuh dewasa, sekarang juga ada media sosial. Itulah yang diterima akhirnya tidak sadar," ujar Gatot.
Menurut dia yang namanya sejarah, cenderung berulang. Dia tidak mau jika sejarah 30 September 1965 terulang kembali.
"Orang mempersepsikan lainnya ya silahkan saja. Haknya beda-beda kok enggak masalah. Saya tidak akan menanggapi itu. Yang penting saya kerjakan," kata Gatot.