Suara.com - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia Bachtiar Nasir mengatakan Habib Rizieq Shihab pasti pulang ke Indonesia, tetapi belum ada yang tahu kapan waktunya.
Kedatangan Rizieq dinantikan karena Imam Besar Front Pembela Islam itu belum pulang-pulang setelah lebih dari empat bulan berada di Arab Saudi. Dia bertahan karena tidak terima dengan proses hukum dalam sejumlah kasus, di antaranya dugaan chat sex dengan Firza Husein.
"Beliau baik-baik saja, alhamdulillah. Insya Allah pada waktunya akan kembali," kata Nasir ditemui di Masjid Al Azhar, Jalan Sisingamaraja, Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2017).
Ketika ditanya apakah benar Rizieq akan pulang 22 September dan disambut 20 juta orang sebagaimana dikatakan pengacara Kapitra Ampera, Nasir belum tahu pasti.
"Semua masih belum jelas," tuturnya.
Kendati tidak tahu kapan Rizieq pulang, Nasir mengaku tetap intens berkomunikasi.
"Ya kami sering WA-an, ada grup juga. Dan dia selalu berpesan, tetaplah menjaga persatuan dan semangat 212," kata Nasir.
Minta ke Jokowi
Kuasa hukum Rizieq, Eggi Sudjana, mengatakan Rizieq baru mau pulang ke Indonesia jika Presiden Joko widodo bersedia meminta polisi menghentikan proses hukum kasus dugaan pornografi yang menjerat Rizieq. Syarat lainnya, Presiden mesti menerima Rizieq dengan baik.
"Habib Rizieq akan pulang dalam waktu segera, dengan catatan Presiden Jokowi menerima dengan baik, masalah hukumnya tutup, clear," ujar Egi di ES Law Firm, Jalan Tanah Abg III, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2017).