Mengapa Juni Tega Potong Bayi, Ini Alasannya

Rabu, 20 September 2017 | 16:12 WIB
Mengapa Juni Tega Potong Bayi, Ini Alasannya
Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Gading Komisaris Arif Fazrulrahman menduga ketika baru dilahirkan asisten rumah tangga bernama Juni (19) pada Sabtu (16/9/2017), sekitar jam 22.00 WIB, bayi dalam keadaan hidup. Bayi yang diduga hasil hubungan gelap kemudian dipotong-potong menjadi delapan bagian, sehari kemudian.

"Jadi kita mencurigai lahir hidup (bayi) karena apa, namanya kondisi fisik sangat sehat dan lengkap orang masih matang kok saat ditemukan. Jadi kalau dia gagal (atau sudah mati) kan hitam kondisi tubuh bayi. Tapi ini fisiknya organ tubuh lengkap bagus," kata Arif kepada Suara.com, Rabu (20/9/2017).

Bayi tersebut dibuang ke loteng rumah kosong di The Gading Residence, Kelapa Gading, Jakarta Selatan, pada Minggu (17/9/2017). Sehari kemudian, bayi dipotong dan dibuang ke closet.

Saat ini, potongan tubuh bayi sudah diambil polisi dan diautopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

"Hasil autopsi nanti yang menentukan. Bahwasannya bayi hidup atau bayi meninggal dunia maka hasil autopsi kita tunggu," ujar Arif.

Juni sekarang menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit pascamelahirkan secara paksa.

Juni diketahui baru sebulan bekerja di rumah majikan di The Gading Residence, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Ini dia malu, ingin menyembunyikan kehamilan hubungan gelap sama kekasihnya. Memang ada rencana untuk menggugurkan ditimang - timang sampai bulan delapan. Ketika terjadi kontraksi, dia melahirkan bayi tersebut dalam keadaan organ tubuh utuh. Tapi yang kami temukan sudah terpotong," ujar Arif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI