Jumlah orang dengan HIV/AIDS di Jakarta menempati posisi keempat setelah Papua, Papua Barat, dan Jawa Timur pada tahun 2016. Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut jumlahnya mencapai sekitar 42 ribu orang.
"Itu tahun 2016 sekitar 42 ribu. Makanya saya sampaikan bahwa mereka yang kena HIV itu bisa diobatin, tapi harus rutin," ujar Djarot seusai seusai memberikan pengarahan pada acara Seminar Penyusunan Renja Penanggulangan HIV dan AIDS 2018-2022 di Balai Kota Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Djarot mengatakan program pemerintah, selain mengobati ODHA juga pencegahan melalui program ketuk pintu layani dengan hati, masyarakat mendapat masukan untuk menerapkan pola hidup sehat.
"Kemudian kerjasama dengan beberapa rumah sakit, kemarin juga ke Saint Carolus, ke Cilincing, puskesmas kita juga sediakan seperti itu," kata Djarot.
Djarot meminta Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jakarta mampu meyakinkan masyarakat bahwa HIV bisa diobati dengan penanganan rutin sehingga ODHA tidak dikucilkan.
"Saya meminta mereka tidak dikucilkan karena penularan. Masyarakat ada yang takut kan. Bahkan di masa lalu salaman saja nggak mau," kata dia.
Petugas juga diminta merahasiakan identitas ODHA untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan bersama.
"Saya minta dijaga masalah pribadi supaya mereka nyaman dan aman. Sehingga mereka tidak ada masalah," kata dia.
"Itu tahun 2016 sekitar 42 ribu. Makanya saya sampaikan bahwa mereka yang kena HIV itu bisa diobatin, tapi harus rutin," ujar Djarot seusai seusai memberikan pengarahan pada acara Seminar Penyusunan Renja Penanggulangan HIV dan AIDS 2018-2022 di Balai Kota Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Djarot mengatakan program pemerintah, selain mengobati ODHA juga pencegahan melalui program ketuk pintu layani dengan hati, masyarakat mendapat masukan untuk menerapkan pola hidup sehat.
"Kemudian kerjasama dengan beberapa rumah sakit, kemarin juga ke Saint Carolus, ke Cilincing, puskesmas kita juga sediakan seperti itu," kata Djarot.
Djarot meminta Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jakarta mampu meyakinkan masyarakat bahwa HIV bisa diobati dengan penanganan rutin sehingga ODHA tidak dikucilkan.
"Saya meminta mereka tidak dikucilkan karena penularan. Masyarakat ada yang takut kan. Bahkan di masa lalu salaman saja nggak mau," kata dia.
Petugas juga diminta merahasiakan identitas ODHA untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan bersama.
"Saya minta dijaga masalah pribadi supaya mereka nyaman dan aman. Sehingga mereka tidak ada masalah," kata dia.