Peran dominatif Soeharto dalam film Janur Kuning justru mendiskreditkan peran Sultan Hamengkubuwono IX, yang sebenarnya pengagas dan pembuat rencana serangan tersebut.
Sementara ketika pasukan Indonesia di bawah komando Latief terdesak mundur, berjumpalah mereka dengan Soeharto yang asyik makan soto babat bersama pengawalnya.
"Itu kan film propaganda kehebatan Soeharto dalam Serangan Umum 1 Maret tahun 1949. Padahal kita tahu yang punya ide untuk melakukan itu adalah Sultan Hamengkubuwono IX," tutur Asvi.
Film Serangan Fajar karya Arifin C Noer pun juga sama. Dalam film yang dibuat pada tahun 1982 itu Soeharto ditunjukkan sebagai pahlawan utama dalam revolusi Indonesia.
Baca Juga: JK Pimpin Delegasi Indonesia di Sidang Umum PBB
"Tiga film itu adalah contoh hasil propaganda rezim orde baru," kata Asvi.