Ia mengatakan, hanya bisa memberikan ‘masukan’ kepada orang-orang pengepung itu.
"Saya diundang oleh koordinator yang pada Jumat malam, jam 8 malam, diundang oleh koordinator untuk demo supaya pembatalan acara seminar itu," kata Kivlan.
"Ya demo bagus, berati saya nggak perlu capek-capek hadir, tapi saya berpesan jangan masuk ke halaman dia (YLBHI). Karena kalau masuk ke halaman dia kena delik hukum," sambungnya.
Sebelumnya, Koordinator Advokasi YLBHI Muhammad Isnur mengungkapkan, terdapat dua orang yang diduga terlibat aksi pengepungan terebut.
Baca Juga: Kebohongan Pelaku Pembunuh Pasutri Bos Garmen Akhirnya Terungkap
"Yang pertama Rahmat Himran, saya tidak tahu siapa dia ini," ujarnya dalam konfrensi pers di kantor Komnas Perempuan, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017).
Isnur menuturkan, menerima sejumlah undangan konferensi pers, dan informasi tidak akurat atau hoaks melalui media sosial yang mencantumkan nama Rahmat Hirman.
Selain itu,Isnur juga menyebut Kivlan Zein berdasarkan pemberitaan media massa.
"Kivlan Zein ini pertama kali keluar, ketika sebuah lamanberita, publiknews, diberitakan Kivlan Zein memimpin rapat kordinasi pembubaran seminar PKI,” tukasnya.
Ia menilai, kalau kepolisian menelisik kedua orang tersebut, maka akan banyak informasi terkait penyerbuan kantor YLBHI yang bisa didapatkan.
Baca Juga: Film 'G30S/PKI' Propaganda Orde Baru Guna Diskreditkan Bung Karno