Tampil di Jepang Open, Kevin/Marcus Tak Diberi Target, Mengapa?

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 19 September 2017 | 09:09 WIB
Tampil di Jepang Open, Kevin/Marcus Tak Diberi Target, Mengapa?
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usai tampil di Korea Open Super Series, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon akan melanjutkan perjalanannya ke Jepang Open Super Series 2017, 19-24 September.

Di turnamen berhadiah total 325 ribu dolar AS (sekitar Rp4,3 miliar) ini, pasangan ganda putra nomor satu Indonesia itu tak diberi target.

Hal ini menyusul penurunan kondisi fisik Kevin/Marcus usai berjibaku di Korea Open, pekan lalu.

Performa Kevin/Marcus menurun cukup drastis saat tampil di final Korea Open saat berhadapan Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark), Minggu (17/9/2017).

Baca Juga: Wantimpres: Prioritaskan Pembangunan Ketimbang Ribut Soal PKI

Akibatnya, mereka gagal persembahkan gelar usai menyerah 19-21, 21-19 dan 15-21.

"Untuk Kevin/Marcus, kalau lihat kondisi mereka saat ini, saya tidak mau memasang target khusus buat mereka di Jepang. Dilihat kondisi dulu besok mereka seperti apa," ujar Herry Iman Pierngadi, kepala pelatih ganda putra pelatnas PBSI, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (19/9/2017).

Selain Kevin/Marcus, Indonesia juga akan diwakili pasangan Berry Angriawan/Hardianto dan Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian di Jepang Open.

Serupa dengan Kevin/Marcus, Herry juga tidak memberi target besar kepada Berry/Hardi dan Rian/Fajar.

"Dua pasangan ini (Berry/Hardi dan Rian/Fajar) baru naik dari level grand prix. Mereka harus ketemu dengan pemain level dunia ranking 1 sampai 10 mereka harus coba," ujar Herry.

Baca Juga: Bakar Lahan Tebu, Ngaliyanto Malah Ikut Terbakar

"Jadi saya ingin melihat seberapa jauh kapasitas mereka di level ini. Mereka di sini untuk menambah jam pertandingan dan melihat potensi mereka sejauh mana saat bertemu pemain level atas, sehingga bisa diketahui apa kekurangan yang harus dilatih lagi," tambah Herry.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI