Jokowi Beberkan Tantangan Kaum Muda Saat Ini

Senin, 18 September 2017 | 13:00 WIB
Jokowi Beberkan Tantangan Kaum Muda Saat Ini
Presiden Jokowi di Akmil Magelang, Jawa Tengah. [Foto Kris - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Presiden Joko Widodo mengingatkan persaingan tingkat global saat ini semakin sengit. Itu sebabnya, Presiden mengajak pemuda Indonesia menyiapkan diri menghadapi tantangan tersebut.

"Jangan lupa bahwa itu merupakan tantangan kita, tantangan antarindividu dan antarnegara. Oleh sebab itu, ke depan semua akan berkompetisi. Semua akan bersaing, adu kecerdasan, adu kreativitas, adu keterampilan, adu inovasi, dan adu kecepatan," kata Jokowi kepada peserta Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma'arif Nahdlatul Ulama Nasional II di Bumi Perkemahan Lapangan Tembak Akmil, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9/2017).

Selain menghadapi tantangan sumber daya manusia, bangsa Indonesia juga menghadapi tantangan penyalahgunaan narkotika. Hal itu ditambah lagi dengan tantangan keterbukaan informasi yang diwarnai kabar hoax yang begitu mudah sampai ke masyarakat lewat teknologi komunikasi.

"Jangan lupa, di media sosial sekarang ini bertebaran yang negatif, fitnah, saling mencela, hoax dan kabar bohong. Itu juga menjadi tantangan kita ke depan," ujar dia.

Presiden mengajak generasi muda tetap optimistis. Presiden mengatakan perbaikan dalam segala hal sudah mendesak untuk dilakukan karena sekarang sudah memasuki era kompetisi.

"Kalau tidak ya kita akan ditinggal. Bagaimana kita beradu inovasi dan kreativitas dengan negara yang lain. Inilah tantangan-tantangan yang kita hadapi dan memerlukan sebuah dasar fondasi yang sangat kuat sehingga kita bisa memenangkan kompetisi itu. Tapi saya meyakini dengan sebuah fondasi karakter yang baik, Pramuka Ma'arif NU insya Allah mampu menatap masa depan memenangkan persaingan," kata dia.

Presiden juga mengingatkan pentingnya menjaga persaudaraan. Sebagai negara yang terdiri atas 17 ribu pulau, ribuan suku, dan ratusan bahasa lokal, Presiden mengakui menjaga persatuan memang tak mudah, tapi bukan hal yang mustahil.

"Tapi saya meyakini bahwa dengan menjalin persaudaraan yang baik, ukhuwah islamiah dan wathoniah, saya meyakini negara ini akan menjadi negara yang kuat ekonominya," ujar dia.

Kepala Negara berpesan agar generasi muda jangan cepat berpuas diri dengan apa yang telah dicapai saat ini.

"Jangan pernah merasa puas dengan apa yang kita capai. Terus pelajari hal-hal baru, temukan hal-hal baru, dan praktikkan hal-hal baru yang dapat membawa kemajuan untuk diri kita, umat, dan negara kesatuan yang kita cintai," kata Jokowi.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi adalah Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Said Aqil Siradj dan Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Pusat KH Zainul Arifin Junaidi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI