Jokowi Ingatkan 15 Ribu Santri NU Bahaya Hoax di Media Sosial

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 18 September 2017 | 12:46 WIB
Jokowi Ingatkan 15 Ribu Santri NU Bahaya Hoax di Media Sosial
Presiden Jokowi di Akmil Magelang, Jawa Tengah. [Foto Kris - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Joko Widodo mengingatkan mengenai tantangan dalam penggunaan media sosial kepada sekitar 15 ribu pelajar Nahdlatul Ulama (NU), di lapangan tembak Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jateng.

"Tantangan keterbukaan saat ini adalah media sosisal yang sangat terbuka. Semua orang bisa mengabarkan apa saja yang baik-baik dikabarkan boleh, yang positif-positif dikabarkan sangat baik, tapi juga jangan lupa di media sosial sekarang ini bertebaran yang jelek-jelek, yang negatif, fitnah, mencela, 'hoax', kabar bohong itu juga menjadi tantangan kita ke depan," kata Presiden Joko Widodo, Senin (18/9//2017).

Presiden menyampaikan hal itu dalam acara Pembukaan Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma'arif Nahdlatul Ulama Nasional (PERWIMNAS) II Tahun 2017 bertema "Kokohkan Karakter Generasi Bangsa" dan Apel Ma'arif Nahdlatul Ulama Setia NKRI.

Baca Juga: Balik ke Solo, Jokowi Unggah Vlog Keceriaan Bermain dengan Cucu

Selain Presiden, hadir juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin.

"Selain itu tantangan makin maraknya narkoba, yang jenisnya bermacam-macam oleh sebab itu pada kesempatan yang baik ini saya mengajak kita semuanya untuk menyadari bahwa tantangan-tangangan yang saya sampaikan tadi ada di depan kita," tambah Presiden.

Presiden meminta agar para peserta Perwimnas yang juga merupakan anggota permuka itu dapat mempersiapkan diri untuk beradu cepat dengan negara lain.

"Bagaimana kita beradu kreativitas kalau tidak kita akan ditinggal. Inilah tantangan-tantangan yang kita hadapi dan memerlukan sebuah 'basic' fondasi yang sangat kuat sehingga kita bisa memenangkan kompetisi itu. Tapi saya meyakini dengan sebuah fondasi karakter yang baik, pramuka Ma'arif NU saya meyakin Insya Allah mampu menatap masa depan memenangkan persaingan, memenangkan kompetisi karena 'basic' karakter itu sudah ada, tinggal disuntik sedikit-sedikit," tutur Presiden.

Presiden pun kembali mengingatkan agar para peserta Pramuka Ma'rif NU dapat menjaga "Ukhuwah Islamiyah" (persaudaraan sesama kaum Muslim) dan Ukhuwah Wathoniyah (menjalin persaudaraan dengan saudara sebangsa setanah air) dapat diperkuat agar Indonesia dapat menjadi negara yang kuat secara ekonomi.

Baca Juga: Kunjungi Produsen Mobil Desa di Klaten, Ini Pesan Jokowi

"Saya ingin mengingatkan kepada para santri, marilah kita bersiap diri terhadap perubahan yang momennya datang begitu cepat. Sekarang perubahan teknologi dan inovasi datangnya begitu cepat setiap jam, menit, detik selalu ada perubahan. Kalau kita tidak bersiap diri dan membuat terobosan, lompatan-lompatan kemajuan dalam bertindak, dalam merespon inovasi teknologi maka sekali lagi kita akan tertinggal, kita akan digulung oleh perubahan itu sendiri." "Jangan pernah merasa puas dengan apa yang kita capai terus pelajari hal-hal baru temukan hal-hal baru, praktikan hal-hal baru yang dapat membawa kemajuan untuk diri kita umat, negara kesatuan yang kita cintai," ujar Presiden, menegaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI