Aksi Massa di Gedung YLBHI Ricuh, Sejumlah Aparat Terluka

Senin, 18 September 2017 | 02:37 WIB
Aksi Massa di Gedung YLBHI Ricuh, Sejumlah Aparat Terluka
Mobil barakuda milik korps Brimob Polri disiagakan dalam aksi massa di Gedung YLBHI di Jalan Diponegoro, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017) dini hari WIB. [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah aparat kepolisian terluka akibat bentrok dengan segerombolan orang tak dikenal di depan kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Senin (18/9/2017) dini hari WIB.

Kericuhan terjadi setelah polisi mencoba membubarkan massa di Jalan Diponegoro, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Tak terima dibubarkan, mereka pun melempari aparat dengan batu.

Dalam proses pembubaran yang dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis, polisi membalasnya dengan tembakan gas air mata dan semprotan air dari mobil barakuda.

Sedangkan aktivis YLBHI dan peserta acara seni "Asik Asik Aksi: Indonesia Darurat Demokrasi" masih tertahan di dalam gedung.

Baca Juga: Dibubarkan Polisi dari YLBHI, Massa Mundur sampai Stasiun Cikini

Pengepungan dilakukan setelah massa menduga ada kegiatan terkait Partai Komunis Indonesia (PKI) di gedung tersebut.

Sebelumnya, Kapolda melalui pengeras suara memastikan bahwa kegiatan tersebut tidak berkaitan dengan seperti yang dipikirkan massa.

"Tidak ada kegiatan seminar PKI di dalam gedung LBH. Tenang. Saya tak berbohong. Kami minta kalian semua mundur. Nanti apa yang kalian sampaikan, akan kami sampaikan ke dalam. Tapi sekarang saya minta kalian mundur," kata Kapolda.

Foto: Sejumlah aparat keamanan tampak berlindung dari lemparan batu yang dilakukan massa dalam bentrok usai dibubarkan paksa. [Suara.com/Erick Tanjung]

Baca Juga: Kapolres Pastikan Tak Ada Kegiatan PKI di YLBHI, Massa: Bohong!

Kantor YLBHI dikepung gerombolan orang tak dikenal sejak, Minggu (17/9/2017) pukul 21.30 WIB.

Pantauan di dalam gedung, para aktivis menumpuk kursi-kursi di sejumlah pintu masuk untuk berjaga-jaga dari serbuan massa.

"Mereka menuduh kami menggelar kegiatan terkat PKI, padahal kami menggelar acara seni untuk memprotes pembubaran seminar yang dilakukan sehari sebelumnya, Sabtu (16/9)," kata Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur kepada Suara.com, Minggu malam.

Dijelaskan Isnur, acara ini sebenarnya sudah selesai pada Minggu malam pukul 21.30 WIB.

"Tapi, dari arah depan dan samping kantor YLBHI, ada ratusan orang yang mengepung dan mendesak masuk gedung," terang Isnur.

"Polisi yang seharusnya membubarkan massa karena sudah lewat masa waktu aksi dan tanpa pemberitahuan, malah tidak melakukan apa-apa," tambahnya.

"Mereka terus berdatangan dan meneriakkan ancaman-ancaman yang membahayakan kami," lanjut Isnur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI