Polisi Temukan 75 Ribu Konten Pormografi Anak dari Grup Paedofil

Minggu, 17 September 2017 | 13:22 WIB
Polisi Temukan 75 Ribu Konten Pormografi Anak dari Grup Paedofil
Ilustrasi tombol untuk mengakses konten porno di komputer. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Penyidik Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah membongkar akun media sosial yang menyebarkan video mesum anak-anak berkategori gay.

Dari pengungkapan kasus ini, polisi telah menyita sebanyak 75 ribu konten pornografi anak-anak di bawah umur dari tangan ketiga tersangka berinisial Y (19), H (30) dan I (21).

"75 ribu image dan video gay kids (VGK) kami amankan dari ketiga pelaku," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Komisaris Besae Adi Deriyan Jayamerta di Polda Metro Jaya, Minggu (17/9/2017)

Adi menyampaikan, para tersangka menjual puluhan konten mesum anak-anak ini dengan harga Rp100 ribu. Setiap masing-masing tersangka memiliki ribuan followers yang langsung terafiliasi dengan grup-grup peadofil di berbagai negara.

"Apabila ada yang tertarik, anggota bisa melakukan transfer kepada pelaku sebesar Rp100 ribu, setelah itu mereka akan mengirim 30-50 gambar melalui telegram. Dari ketiga pelaku ini, masing memiliki followers lebih dari 1000 orang. Makanya, informasi akan disebar ke seribu orang tersebut," katanya.

Adi juga menyampaikan, ketiga tersangka masuk dalam grup-grup peadofil di aplikasi percakapan Telegram .

"Mereka dapati konten-konten tersebut karena bergabung dengan grup-grup aplikasi Telegram yang tersebar di 49 negara," katanya.

Penangkapan ketiga tersangka dilakukan dibeberapa lokasi. Y ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Jalan Krajan RT 5, RW 1 Jogoboyo, Purworejo, Jawa Tengah pada 5 September 2017. H ditangkap di Garut, Jawa Barat. Sedangkan I diringkus di Desa Wargajaya, Cigudeg, Bogor, Jawa Barat.

Ketiganya dijerat Pasal 27 ayat (1) Juncto Pasal 45 ayat (1) UU RI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 4 ayat (1) Juncto Pasal 29 dan Pasal 4 ayat (2) Juncto Pasal 30 UU Nomor 44 tahun 2008 tetang Pornografi dan atau UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU RI Nomo 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dari pasal berlapis itu, para tersangka terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI