Suara.com - Babak empat besar turnamen bulu tangkis berlevel Super Series Korea Terbuka 2017 di Sk Handball Stadium, Seoul, Sabtu, menjadi hari kelabu bagi para pemain yang menduduki peringkat atas dunia.
Bagaimana tidak, para pemain yang diprediksi akan memang mudah untuk melaju ke partai final, justru harus tersungkur bahkan oleh pemain yang peringkatnya jauh di bawah mereka.
Yang pertama adalah pemain tunggal putra asal Korea Selatan Son Wan Ho. Peringkat satu dan bermain di depan publik sendiri, belum cukup membuat dirinya bisa melaju ke final.
Berhadapan dengan wakil Indonesia berperingkat 24 dunia Anthony Sinisuka Ginting di empat besar, Son mengalami antiklimaks.
Setelah mendominasi dan memenangkan gim pertama dengan jeda lima poin, pemain andalan Korea Selatan tersebut seperti kehilangan sentuhannya di dua gim berikutnya. Akhirnya setelah melewatkan 78 menit, Son harus menghentikan langkahnya di Korea Terbuka 2017 selepas tumbang dengan skor akhir 21-16, 18-21, 13-21.
Bagi Ginting, final Korea Terbuka 2017 ini merupakan yang pertama kali dalam karirnya. Di final sendiri, Ginting akan menghadapi pemain Indonesia lainnya yakni Jonatan Christie yang juga mendapatkan final pertamanya di Super Series usai mengalahkan wakil Taiwan Wang Tzu Wei 21-13, 21-17.
Pasangan ganda putri Jepang Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi, mungkin mengalami hari paling kelabu di Seoul. Menyandang peringkat teratas di nomor tersebut sejak 2015, tidak bisa membuatnya melangkah ke final, walau yang dihadapi merupakan pasangan berperingkat 129 dunia.
Adalah duet China Huang Yaqiong/Yu Xiaohan yang mampu menjegal pasangan Misaki/Ayaka untuk melangkah lebih jauh di Seoul.
Selepas mengalami kekalahan tipis di gim pertama, pasangan Jepang tidak bisa bangkit di gim kedua yang menentukan walau sempat memimpin terlebih dahulu. Akhirnya Misaki/Ayaka harus tersingkir dari turnamen berlabel Super Series tersebut setelah melewati pertarungan selama 45 menit berkesudahan 21-19, 21-21, untuk kemenangan ganda China.
Kekalahan Misaki/Ayaka dari Huang/Yu mengulangi kegagalan pasangan andalan Jepang tersebut setelah sebelumnya juga mengalami hasil minor di Indonesia Terbuka 2017. Kala itu, duet Jepang harus menyerah dengan skor 7-21, 20-22 dari wakil China.
Akan tetapi, meskipun berhasil melaju ke final Korea Terbuka 2017 secara gemilang, Huang/Yu tidak akan mudah mengunci gelar juara. Pasalnya di partai final nanti pasangan China ini harus menghadapi duet top lainnya, yaitu duet tuan rumah peringkat empat dunia Chang Ye Na/Lee So Hee.
Chang/Lee menjejakan kaki ke final turnamen setelah menumbangkan duet Denmark berperingkat tiga dunia, Kamilla Rytter Juhl/Christina Pedersen, laga dua gim selama satu jam 11 menit berkesudahan 21-18, 21-14.
Adapun di tunggal putri, wakil Jepang Nozomi Okuhara yang berperingkat sembilan, menyudahi perlawanan kompatriotnya yang bercokol di posisi dua peringkat dunia Akane Yamaguchi.
Setelah bertarung selama 38 menit, Okuhara memastikan tiket finalnya dengan kemenangan 21-17, 21-18 atas Yamaguchi yang merupakan kemenangan kesembilannya dalam 13 pertemuan kedua pemain.
Di partai final, Nozomi akan menghadapi wakil India berperingkat empat dunia, Pusarla V. Sindhu yang memastikan langkahnya ke partai puncak dengan menumbangkan wakil China peringkat tujuh He Bingjiao dalam laga tiga gim selama satu jam enam menit yang berkesudahan 21-10, 17-21, 21-16.
Pertarungan antara Okuhara dan Sindhu sendiri menjadi ulangan partai final Kejuaraan Dunia 2017 Glasgow. Kala itu, wakil Jepang sukses menggulung utusan India dalam pertarungan tiga fim berkesudahan 21-19, 20-22, 22-20.
Hari cerah Indonesia Meskipun semifinal Korea Terbuka 2017 di hari kelima turnamen merupakan waktu yang kelabu bagi beberapa pemain, wakil-wakil Indonesia justru merasakan "kecerahan mentari" di fase empat besar.
Pasalnya selain Ginting dan Jonatan yang menjadikan laga final nomor tunggal putra sebagai pertarungan sesama wakil Indonesia, dua wakil Merah Putih lainnya yaitu Praveen Jordan/Debby Susanto di ganda campuran dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di ganda putra juga mendapatkan hasil positif di Seoul.
Praveen/Debby yang menduduki peringkat tujuh dunia, lolos ke partai puncak selepas menyudahi langkah gemilang nan mengejutkan pasangan Jerman yang datang dari babak kualifikasi, Marvin Emil Seidel/Linda Efler dengan pertarungan dua gim langsung selama 32 menit dengan skor 21-18, 21-12.
Di final, Praveen/Debby akan menghadapi pasangan China Wang Yilyu/Huang Dongping yang mengalahkan Chan Peng Soon/Cheah Yee See dari Malaysia 21-15, 21-19 di semifinal. Duet Wang/Huang sendiri, berhasil mengalahkan pasangan Indonesia dalam pertemuan terakhir mereka di Kejuaraan Asia 2017 yang berkesudahan 24-22, 19-21.
"Kami belajar dari pertemuan terakhir di Kejuaraan Asia kemarin yang bisa dibilang kami seharusnya tidak kalah. Tapi ada beberapa poin yang kami mati sendiri dan lengah. Jadi harus dipelajari lagi supaya tidak terulang," ujar Debby.
Adapun Marcus/Kevin, sukses melaju ke final ganda putra usai memenangkan pertarungan tiga gim selama 50 menit dengan duet Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda yang berkesudahan 21-18, 17-21, 21-16. Kemenangan itu memperbaharui rekor pertemuan kedua pasangan menjadi tiga kemenangan untuk Marcus/Kevin berbanding dua hasil positif duet Jepang.
Di partai puncak, pasangan ganda putra terbaik Indonesia akan menerima tantangan salah satu rival terberat mereka sekaligus pasangan terbaik dunia saat ini, yakni duet Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Boe/Mogensen memastikan langkahnya ke final Korea Terbuka 2017 dengan bangkit dan menumbangkan wakil Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi 17-21, 21-16, 21-17. Bagi duet Denmark tersebut, partai puncak Korea Terbuka 2017 merupakan yang kelima sepanjang karirnya.
Pasangan Denmark menang di Korea Terbuka pada 2014 dan 2009 serta meraih runner-up 2013 dan 2011.
"Dua kali lepas gelar itu merupakan perampokan, kami tidak bermain baik kala itu. Kami akan membuktikannya besok dalam final 'lucu' lainnya... Kita akan lihat apa yang dimiliki pasangan Indonesia besok," kata Mogensen dalam pernyataannya.
Bagi Marcus/Kevin, pertemuan ini bisa menjadi kesempatan mereka untuk memperbaiki rekor pertemuan mereka yang baru satu kali meraih kemenangan kala empat kali menghadapi duet Denmark. Juga sekaligus membalas kekalahan terakhirnya di Indonesia Terbuka 2017. [Antara]
Bangkitnya Bulu Tangkis Indonesia, Pemain Top Bertekuk Lutut
Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 17 September 2017 | 07:18 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Raih Juara Dunia Junior 2024, Tim Beregu Campuran Indonesia Diguyur Bonus Ratusan Juta
28 Oktober 2024 | 15:31 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI