Ian belum tahu berapa uang sewa yang akan dikeluarkan setiap bulan. Tetapi dia dan keluarganya mengatakan tidak keberatan apabila harus membayar Rp500 ribu perbulan.
"Sebenarnya itu ringan daripada kontrak sendiri," kata Ian yang akan menempati tower A nomor 508.
Cerita Warga Tunggu Dua Tahun untuk Dapat Unit Rusunawa di Jakarta
Lintje Lodia (62), satu dari 50 warga Jakarta yang mendapat unit Rumah Susun Sederhana Sewa (rusunawa) untuk masyarakat tidak terprogram atau masyarakat umum. Lintje mengatakan, sudah mendaftar program ini sejak 2014 lalu, namun namanya baru dinyatakan masuk awal bulan September 2017.
Baca Juga: Undian, 50 Warga Jakarta Dapat Fasilitas Rusunawa
"Tadinya saya ngambil di rusun Tipar Cakung, tapi tahu-tahu saya dipindahin ke rusun Pulogebang, nah sekarang mau diundi (kunci)," ujar Lintje saat menghadiri acara pengundian Rusunawa di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Perempuan yang sudah tinggal puluhan tahun di Jalan Ganggeng Raya, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini mengaku sudah capai mengontrak pindah-pindah.
"Saya daftar isi formulir dari tahun 2014. Tapi baru tembus sekarang ini sedangkan tenam saya baru daftar bulan Mei kemarin, bulan Juli kemarin sudah dapat," kata Lintje.
Dia mengaku, setelah mendaftar tidak melakukan konfirmasi secara rutin kepada Dimas Perumahan. Sedangkan rekan Lintje selalu menayakan kesedian unit pada pemerintah.
"Setelah teman saya ke sana (dinas perumahan) langsung saya ke balai Kota lapor, dan orang balai kota tindaknajutin ke orang Dinas Perumahan," ungkapnya.
Baca Juga: Lagi, Gusur Bangunan Liar Taman BMW, DKI Siapkan 2 Rusunawa Ini
Lansia empat anak itu belum mengecek langsung unit Rusunawa Pulogebang yang akan menjadi tempat tinggalnya. Namun, dia sudah tahu akan tinggal di rusin type 36 dengan dua kamar, satu teras, ruang tamu, dan kamar mandi.