Suara.com - Trio perampokan dan pembunuh pasangan suami istri bos pabrik garmen, Zakaria Husni (58) dan Zakiya Masrur (53), menghabisi nyawa korbannya memakai linggis.
"Dia sudah persiapkan diri membawa lakban, tali, dan linggis. Mulutnya dibekap lalu dipukul linggis," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (15/9/2017)
Menurut Argo, penganiayaan itu kali pertama dilakukan terhadap Zakiya. Persisnya saat para pelaku mendatangi rumah korban.
Baca Juga: Amnesty International: Indonesia Pasti Didengar oleh PBB
Muhammad Zulkifli memukuli Zakiya dan dibantu rekannya berinisial Engkos Kusawara. Ketika itu, Zakaria—suami Zakiya—masih berada di musala untuk salat Magrib.
“Sedangkan satu pelaku lainnya, St, bertugas mengawasi situasi di luar rumah korban. Setelah semuanya dibunuh, St bertugas membersihkan darah di lokasi pembunuhan,” tutur Argo.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto mengatakan, setelah kedua korban tewas, kawanan perampok langsung mengikat dan membungkus mayat pasutri itu dengan selimut.
Mayat korban juga diangkut ke dalam bagasi mobil Toyota Altis milik korban.
"Kemudian pelaku menguras harta korban dan dua koper berisi surat berharga, dan brankas, pelaku lalu meninggalkan rumah korban dengan menutup dan mengunci dari luar," katanya.
Baca Juga: Undian, 50 Warga Jakarta Dapat Fasilitas Rusunawa
Seusai menggasak harta benda korban, kawanan perampok meninggal rumah menggunakan mobil hasil rampokan. Jasad korban dibuang ke Sungai Klawing, Purbalingga, Jawa Tengah.
"Ketiganya berangkat bersama ke Jawa Tengah hingga akhirnya ditangkap," tandasnya.