Suara.com - Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Demokrat Dede Yusuf meminta pemerintah dan kepolisian menelusuri pengedar pil Paracetamol Cafein Carisoprodol (PCC) atau ”Pil Zombie” yang sudah memakan korban di Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Karena yang namanya pil-pil seperti itu perlu resep. Sebagian itu sudah ditarik di peredaran, tapi kok masih beredar. Artinya ada oknum atau mungkin juga pedagang-pedagang yang secara ilegal menjual," kata Dede kepada Suara.com, Jumat (15/9/2017).
Dede juga meyakini adanya oknum yang ahli dalam proses peracikan bahan kimia sehingga menghasilkan obat tersebut.
Sebab,kata dia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menarik Pil PCC dari peredaran pada tahun 2013.
Baca Juga: Inikah Bukti kalau Emak-emak Anti-Tilang?
Dede mencurigai ada oknum yang secara sengaja memproduksi ulang pil tersebut sejak ditarik Badan POM peredaran.
"Jangan-jangan, ketika produk itu ditarik dari peredaran, mereka masih ada yang ’bermain-main’ melihat bahwa ini bisa diproduksi secara rumahan. Jadi bukan pabrik lagi," tutur Dede.
Sebab itu, Dede meminta agar Badan POM melakukan pengecekan pada kandungan PCC yang beredar di Kendari.
Ia juga meminta kepada Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional menelusuri peredaran PCC, karena disinyalir ada kaitannya dengan narkoba.
"Badan POM kami minta untuk melakukan pendampingan untuk mengecek benar nggak bahannya. Jangan-jangan bahannya dicampur juga kan. Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan seharusnya juga melakukan fungsi pengawasan dari mana itu beredarnya," ujar Dede.
Baca Juga: Pesta Sabu Indra J Piliang Disiapkan Karyawan Diamond Karaoke