Polisi Tak Sebut Bandar Sabu Buat Indra J Piliang: Nanti Lari

Jum'at, 15 September 2017 | 16:22 WIB
Polisi Tak Sebut Bandar Sabu Buat Indra J Piliang: Nanti Lari
Indra J Piliang ditangkap karena kasus dugaan narkoba. [dok. polisi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah menangkap seorang karyawan Diamond Club dan Karaoke, Tamansari, Jakarta Barat, polisi memburu bandar sabu untuk politikus Partai Golkar Indra Jaya Piliang.

"Barang itu darimana lagi masih kami dalami. Ini tak selesai di sini saja," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (15/9/2017).

Argo belum dapat menjelaskan siapa bandar yang menyuplai sabu untuk Indra.

"Nanti lari dong. Masih diperiksa," katanya.

Argo mengatakan karyawan yang diduga memasukkan sabu telah ditangkap. 

Indra dan dua rekannya, IR dan MIJ, ditangkap di Diamond Club dan Karaoke pada Rabu (13/9/2017), malam. Dari lokasi tersebut polisi hanya menemukan satu bong (alat hisap sabu), korek api, dan plastik bekas bungkus sabu seberat satu gram. Polisi mengatakan sabu telah habis dikonsumsi sebelum polisi tiba.

Indra dan dua rekannya telah ditetapkan menjadi tersangka. Mereka dijerat dengan Pasal 127 Undang-Undang Nomor Tahun 2009  tentang narkotika dengan ancaman hukuman penjara selama satu tahun.

Polisi kemudian memutuskan opsi rehabilitasi kepada ketiganya. Sore ini, mereka akan diserahkan ke Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Selatan.

Ketika pertamakali mendengar kabar Ketua Dewan Pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar itu dibekuk polisi karena mengonsumsi sabu, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengaku terkejut.

"Saya juga kaget sekali. Sangat kaget," kata Akbar di DPR, Jakarta.

Sepengetahuan Akbar, Indra seorang kader muda yang memiliki wawasan luas dan idealis. 

"Tapi dengan peristiwa ini, tentu saja penilaian kita terhadap dirinya tentu akan berdampak," ujar Akbar. 

Setelah ini, Akbar menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai Golkar untuk mengambil tindakan terhadap Indra.

Menurut Akbar jika kasus yang menjerat Indra berpengaruh buruk kepada citra Partai Golkar sebaiknya diberikan sanksi tegas.

"Tentu sesuai dengan aturan-aturan yang ada di dalam partai kita (Golkar)," kata Akbar.

REKOMENDASI

TERKINI