Suara.com - Sejumlah ilmuwan akhirnya mampu menguak misteri sejarah penggunaan simbol "0" atau Nol dalam sistem angka yang masih terpakai hingga kekinian.
Banyak kalangan yang menilai bilangan Nol kali pertama dipakai dalam aksara Hindu-Arab di jazirah Arab.
Namun, seperti dilansir Metro.co.uk, Jumat (15/9/2017), penelitian terbaru menunjukkan penemuan manuskrip kuno di daerah India yang dinilai kali pertama memakai simbol Nol.
Baca Juga: Habibie Cemas sampai Pernah Panggil Akbar, ARB, JK Bahas Setnov
Berdasarkan uji karbon, manuskrip atau naskah-naskah yang dinamakan "Bakhshali" tersebut dibuat pada abad ke-3 atau ke-4 Sebelum Masehi.
Dalam manuskrip itulah bilangan Nol kali pertama dipakai dan mengubah banyak aspek kehidupan umat manusia.
Bilangan nol pada manuskrip itu disimbolisasikan sebagai "titik bulat". Nantinya, dalam perjalanan sejarah, simbol "titik bulat" itu berubah menjadi memunyai "rongga dalam" (0) seperti yang digunakan kekinian.
Manuskrip yang kekinian dimiliki oleh Oxford University tersebut, juga menunjukkan simbol bilangan Nol kali pertama dipakai oleh para biawaran di Kuil Gwailor, India.
Untuk diketahui, naskah itu sangat sulit terbaca karena dibuat dari 70 daun kulit pohon Birch. Manuskrip itu sendiri terpisah menjadi tiga bagian yang dibuat dalam tiga periode berbeda.
Baca Juga: Berikut Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Thailand
Naskah-naskah "Bakhshali" kali pertama ditemukan di sebuah desa bernama Bakhshali—yang sekarang bernama Pakistan—pada tahun 1881 oleh kolonial Inggris.
Naskah itu lantas diakuisi oleh Indolog Rudolf Hoernle, yang mempresentasikannya ke Perpustakaan Boldeian, Inggris pada tahun 1902.