Diskriminasi Gender, Google Dituntut 3 Perempuan Eks Karyawan

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 15 September 2017 | 14:22 WIB
Diskriminasi Gender, Google Dituntut 3 Perempuan Eks Karyawan
Logo Google [suara.com/Aditya Gema Pratomo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga perempuan mantan karyawan Google yang tak disebutkan namanya, menuntut perusahaan produk internet tersebut ke pengadilan negara California, Amerika Serikat, Kamis (14/9/2017).

Ketiganya, seperti diberitakan Anadolu Agency, Jumat (15/9), mengajukan tuntutan atas tuduhan Google menerapkan prisip diskriminasi gender dalam sistem penggajian.

Sebab, mereka mengatakan perempuan pekerja Google digaji lebih rendah ketimbang rekan sekerjanya yang laki-laki. Padahal, beban kerja mereka sama.

Baca Juga: Kronologis Anggota Jakmania Dibacok-bacok, Tangan Kanan Putus

Tuntutan hukum itu dilakukan di tengah Departemen Perburuhan AS menggelar investigasi mengenai diskriminasi gender dalam penggajian.

Dalam gugatannya, ketiga perempuan itu mengungkapkan manajemen Google sebenarnya mengetahui diskriminasi gender tersebut tapi belum berbuat apa pun untuk menyudahinya.

“Diskriminasi itu tidak hanya terjadi dalam sistem penggajian. Google juga seringkali menempatkan perempuan karyawannya pada posisi yang cenderung tidak atau susah mendapat promosi,” demikian keterangan dalam surat tuntutan tersebut.

Sementara dari penelusuran melalui Twitter, seorang penuntut diketahui bernama Kelly Ellis. Ia merupakan mantan staf bidang perangkat lunak Google.

“Harapan saya, melalui tuntutan hukum ini, tidak hanya memaksa Google, tapi juga perusahaan-perusahaan lain untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap perempuan,” tulis Kelly melalui akun Twitter.

Baca Juga: PCC yang Dijuluki "Pil Zombie" Mulanya untuk Pereda Nyeri

Google, perusahaan bagian dari korporasi Alphabet, beberapa waktu terakhir mendapat perhatian serius dari banyak pihak karena diduga melakukan diskriminasi berdasarkan gender terhadap karyawannya.

Sorotan negatif terhadap Google tersebut terjadi sejak Agustus 2017, persis ketika seorang karyawannya mengungkapkan sejumlah memo internal yang berisi peraturan diskriminatif. Karyawan itu langsung dipecat setelah memo-memo itu tersebat ke publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI