Hikmah dari Kasus Siswi SD Bohong akan Diculik

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 15 September 2017 | 11:43 WIB
Hikmah dari Kasus Siswi SD Bohong akan Diculik
Komisioner KPAI Retno Listyarti dan Komisioner Al Maryanti Solihah [[suara.com/Maidian Reviani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Al Maryanti Solihah mengatakan kasus video berisi cerita siswi SD Negeri Tanjung Duren Selatan 01 Pagi, Jakarta Barat, berinisial PI (9), yang mengaku akan diculik, tetapi belakangan ketahuan bohong, harus menjadi pelajaran bagi masyarakat.

"Ini kan sebuah hikmah. Saya mengganggap bahwa ada strategi yang harus dilakukan oleh orangtua," kata Maryanti di depan ruang Kepala SD Negeri Tanjung Duren Selatan, Jumat (15/9/2017).

Kebohongan PI terungkap setelah polisi melakukan pendalaman dengan mencocokkan keterangannya dengan CCTV. Pengelola sekolah dan orangtua murid semula percaya begitu saja dengan cerita itu. Akibatnya, sebagian dari mereka sampai ketakutan melepaskan anak bersekolah.

Maryanti mengatakan banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kasus tersebut.

Pertama, orangtua harus selektif menerima informasi, khususnya yang beredar di media sosial. Kedua, komite sekolah juga harus dapat menyeleksi semua informasi.

"Karena ketakutan ini betul nyata dalam grup Whatsapp tersebut, segala macam marilah kita menyeleksi segala informasi yang masuk," kata dia.

Ketiga, mempunyai sikap kewaspadaan. Keempat, jangan membagikan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya secara sembarangan.

 "Rasa untuk apa namanya ada juga perasaan seneng ada info ini disampaikan kepada orang-orang seolah kita dapet info yang pertama, jadi tolong jangan share sembarangan,"

AI Maryanti menambahkan berbagai upaya harus dilakukan agar kasus semacam itu tak terulang lagi.

"Biarlah kejadian ini menjadi patokan ketika menerima informasi," tuturnya. [Maidian Reviani]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI